Suka fotografi? Coba pasarkan fotomu di situs-situs seperti Shutterstock, iStock, atau Getty Images. Gambar-gambar pemandangan, aktivitas keluarga, atau makanan rumahan punya pasar yang cukup luas.
4. Menulis dan Menerbitkan E-Book
Menulis e-book bisa jadi jalan menyalurkan kreativitas sekaligus mendatangkan uang. Baik itu novel, cerita anak, atau panduan parenting, kamu bisa menerbitkannya secara mandiri dan menjualnya di platform seperti Amazon Kindle atau Google Play Books.
Meski begitu, kamu tetap perlu strategi promosi agar e-book bisa dikenal dan laris. Jangan berharap langsung laku keras tanpa usaha pemasaran, terutama jika kamu belum punya pembaca tetap.
5. Menyewakan Kamar Kosong
Punya kamar kosong di rumah? Kamu bisa mengubahnya jadi sumber passive income dengan menyewakannya—baik secara jangka panjang maupun lewat platform seperti Airbnb.
Namun, pastikan kamu sudah mengecek aturan zonasi di wilayah tempat tinggalmu sebelum menyewakan properti.
6. Investasi Cerdas
Bagi yang sudah memiliki dana simpanan, mengalokasikannya ke instrumen investasi seperti deposito, reksa dana, atau obligasi bisa menjadi sumber penghasilan pasif. Konsep “set and forget” alias tanam modal sekali lalu membiarkannya berkembang sangat cocok untuk ibu-ibu sibuk.
Baca Juga: Sekolah Anak dan Masa Depan Finansial, Investasi Jangka Panjang yang Sering Diabaikan
Jika belum berpengalaman, kamu bisa berkonsultasi dengan pihak bank atau manajer investasi untuk panduan awal.
Realistis dan Konsisten
Memiliki passive income bukan berarti tidak ada kerja keras sama sekali. Dibutuhkan perencanaan, kreativitas, dan waktu untuk membangun sistem yang bisa berjalan sendiri. Hasilnya pun tidak selalu instan.
(*)