Parapuan.co - Kawan Puan, terkadang mencari lowongan kerja tidak semudah menunggu job fair atau melamar online ke perusahaan yang sudah kamu incar. Mencari pekerjaan bisa jadi perjalanan panjang dan melelahkan—apalagi di tengah persaingan yang semakin ketat.
Namun, tahukah kamu bahwa selain kemampuan dan strategi melamar, waktu juga memainkan peran penting dalam kesuksesan mendapatkan pekerjaan impian? Ya, musim atau bulan-bulan tertentu ternyata bisa memengaruhi peluangmu diterima kerja.
Bagi kamu yang sedang aktif mencari lowongan kerja atau sedang mulai merasa ingin pindah dari posisi sekarang, penting untuk memahami dinamika musiman dalam dunia rekrutmen. Melansir The Every Girl, begini panduan membantumu mengetahui kapan saat paling tepat untuk melamar kerja dan kapan lebih baik fokus pada persiapan.
Januari – Maret: Waktu Terbaik Memulai Langkah Baru
Awal tahun adalah golden time bagi pencari kerja. Perusahaan baru saja menetapkan anggaran dan rencana perekrutan tahunan, sehingga banyak posisi baru dibuka. Meski awal Januari agak lambat karena “jet lag liburan”, mulai akhir bulan hingga Maret biasanya banyak perusahaan aktif mencari kandidat.
Namun, karena banyak orang juga punya resolusi “cari kerja baru”, persaingan pun jadi sangat ketat. Jangan putus asa jika belum langsung dipanggil. Proses rekrutmen memang bisa lebih lama, tapi ini tetap saat yang sangat strategis untuk mengirim lamaran.
April – Juni: Kesempatan Masih Terbuka, Tapi Bergeraklah Cepat
Memasuki kuartal kedua, banyak perusahaan sudah menyelesaikan rekrutmen prioritas. Tapi bukan berarti kesempatan tertutup. Jika kamu melihat lowongan yang cocok, segera lamar—karena HR ingin mengisi posisi dengan cepat sebelum musim liburan.
Menjelang Mei dan Juni, aktivitas rekrutmen cenderung melambat. Namun, keuntungannya, jumlah pelamar pun lebih sedikit, sehingga peluangmu untuk jadi kandidat yang menonjol bisa lebih besar.
Baca Juga: Perempuan yang Sukses dalam Karier Melakukan 9 Hal Ini saat Mencari Kerja
Juli – Agustus: Musim Sepi, Tapi Waktu yang Tepat untuk Persiapan
Ini adalah masa paling lambat dalam rekrutmen. Banyak pengambil keputusan sedang cuti musim panas. Meski begitu, bukan berarti kamu harus berhenti mencari. Justru ini saat yang tepat untuk:
- Meng-update CV dan profil LinkedIn.
- Meningkatkan keterampilan lewat kursus daring.
- Melatih teknik wawancara.
- Membangun koneksi dengan profesional di bidangmu.
Jangan lupa aktifkan notifikasi lowongan di platform kerja agar tidak ketinggalan peluang yang muncul tiba-tiba.
September – Oktober: Ada Lonjakan Tawaran
Musim gugur menjadi momentum “kembali ke kerja” setelah libur panjang. Banyak perusahaan membuka rekrutmen lagi untuk mengejar target akhir tahun atau memanfaatkan sisa anggaran. Ini adalah musim kedua terbaik setelah Januari-Maret.
Namun, seperti di awal tahun, persaingan juga meningkat. Untungnya, tak jarang HR dan manajer sudah kembali fokus dan proses rekrutmen berjalan lebih efisien.
November – Desember: Musim Tenang, Waktu untuk Rehat dan Strategi
Menjelang akhir tahun, aktivitas rekrutmen kembali melambat. Liburan dan anggaran yang hampir habis membuat banyak perusahaan menunda rekrutmen hingga awal tahun berikutnya. Tapi peluang tetap ada, terutama untuk:
- Pekerjaan musiman (seasonal).
- Posisi di bidang pendidikan atau hospitality.
- Pekerjaan kontrak jangka pendek.
Jika kamu mencari pekerjaan di luar bidang tersebut, gunakan waktu ini untuk evaluasi, menyusun rencana baru, atau sekadar rehat mental sebelum kembali berburu kerja di awal tahun.
Baca Juga: Ricuh Job Fair di Bekasi, Lebih Baik Mencari Kerja Online atau Offline?
Memahami siklus musiman dalam rekrutmen bukan berarti kamu harus menunda pencarian kerja sampai “musim ramai”. Tapi dengan tahu kapan waktu tersibuk dan tersepi, kamu bisa menyesuaikan strategi, kapan saatnya agresif melamar, dan kapan waktunya memperkuat diri.
Tidak ada waktu yang benar-benar salah untuk mencari pekerjaan—tapi ada waktu yang lebih tepat. Jadi, kapan kamu siap memasuki babak baru dalam kariermu?
(*)