Open Ending: Kematian, Harapan, dan Siklus Baru
Setelah pengorbanan Gi-hun, Front Man melarikan diri dari pulau saat penjaga pantai tiba. Saudaranya, Jun-ho, yang berhasil menemukan lokasi Game, hampir menembaknya tapi tak tega karena sang kakak sedang menggendong bayi. Enam bulan kemudian, Jun-ho menerima bayi dan uang hadiah dari Gi-hun—tanda bahwa masih ada sisi baik dalam diri In-ho.
Baca Juga: Bocoran Ending Squid Game 3 Ungkap Sisi Tergelap Manusia di Tengah Kompetisi Brutal
/photo/2025/06/28/snapins-ai_3664028742762837650j-20250628095344.jpg)
Sementara itu, karakter No-eul, seorang prajurit bertopeng, menjadi kunci kejatuhan Game. Ia menyelamatkan salah satu peserta dan akhirnya berusaha mencari anaknya sendiri, membuka kisah baru tentang harapan.
Dalam adegan penutup, Front Man mengunjungi putri Gi-hun di Los Angeles. Ia memberikan seragam berdarah sang ayah dan kartu debit berisi hadiah uang. Ga-yeong tidak pernah sempat bertemu ayahnya lagi, tapi akhirnya menerima apa yang selama ini ingin Gi-hun berikan: masa depan yang layak.
Dan kemudian—seperti siklus yang tak pernah berakhir—Front Man melihat perekrut baru di gang sempit. Diperankan oleh Cate Blanchett, ia sedang memulai permainan versi Amerika. Mungkin, Squid Game: America akan segera dimulai.
Akhir yang Tidak Bahagia, Tapi Tidak Sepenuhnya Gelap
Episode terakhir berjudul “Humans are…” seolah mengajukan pertanyaan kepada kita semua. Apakah manusia hanya rakus dan kejam? Atau masih ada harapan?
Hwang Dong-hyuk menutup Squid Game bukan dengan kebahagiaan, tetapi dengan pengakuan bahwa sistem yang ada—kapitalisme, eksploitasi, hiburan atas penderitaan—belum bisa dikalahkan.
Namun melalui Gi-hun, ia menunjukkan bahwa manusia juga bisa memilih. Kita bisa berkorban. Kita bisa berubah. Dan mungkin, di situlah letak secercah harapan itu.
Kawan Puan sudah menonton seluruh episode Squid Game 3 belum, nih?
Baca Juga: Bersiap untuk Ending yang Suram dan Kelam di Squid Game 3, Ini Kata Sutradara
(*)