Parapuan.co - Kekeringan dan musim kemarau panjang bukan hanya menjadi isu global, tetapi juga semakin sering dirasakan di berbagai wilayah Indonesia. Di tengah kondisi cuaca ekstrem dan pasokan air yang terbatas, menghemat air bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Kabar baiknya, ada banyak cara hemat air yang bisa kita lakukan di rumah tanpa perlu usaha besar—cukup dengan kebiasaan kecil yang konsisten dilakukan setiap hari. Berikut tips hemat air yang mudah diterapkan dan bisa berdampak besar, baik bagi lingkungan maupun tagihan bulanan seperti melansir Real Simple!
1. Mandi Lebih Singkat dan Manfaatkan Airnya
Daripada berendam di bak yang memakan banyak air, beralihlah ke mandi singkat di bawah shower selama maksimal lima menit. Kamu juga bisa meletakkan ember di bawah shower untuk menampung air yang keluar selagi menunggu air menjadi hangat. Air tersebut bisa digunakan untuk menyiram tanaman, mengepel, atau bahkan menyiram toilet.
2. Kurangi Frekuensi Menyiram Toilet
Tahukah kamu, menyiram toilet bisa menghabiskan hingga 30% dari total penggunaan air di rumah? Terapkan prinsip "jika hanya air seni, tunggu dulu sebelum menyiram". Atau gunakan air bekas dari mandi atau cucian untuk menyiram toilet secara manual—cukup dengan menuangkan sekitar 5–6 liter air langsung ke dalam kloset.
3. Periksa Kebocoran Toilet
Toilet bocor bisa membuang ratusan liter air setiap hari tanpa disadari. Cara mudah untuk mengetesnya: teteskan pewarna makanan ke dalam tangki, tunggu 10 menit, dan lihat apakah warna muncul di mangkuk. Jika iya, segera ganti flapper-nya—biayanya murah dan bisa kamu lakukan sendiri.
4. Matikan Keran saat Tidak Digunakan
Baca Juga: 4 Penyebab Air Keran Memiliki Bau Tak Sedap, Bakteri sampai Kontaminasi Bahan Kimia
Saat menggosok gigi atau mencuci tangan, pastikan keran dimatikan. Kebiasaan ini bisa menghemat hingga 15 liter air per hari. Hal yang sama berlaku saat mencuci sayur atau buah. Kamu dapat menggunakan baskom, bukan aliran air langsung dari keran.
5. Gunakan Ulang Air dari Alat Pengering Udara
Jika kamu memakai dehumidifier di rumah, jangan buang air hasil pengeringannya. Gunakan air ini untuk menyiram tanaman hias, mengepel lantai, atau mencuci kendaraan. Meski tidak layak diminum, air ini masih aman untuk kebutuhan non-konsumsi.
6. Pilih Mencuci Piring dengan Mesin Cuci Piring (Jika Ada)
Mesin pencuci piring hemat energi bisa menggunakan air jauh lebih sedikit (sekitar 10–15 liter) dibanding mencuci piring manual yang bisa memakan hingga 100 liter. Pastikan mesin penuh sebelum dinyalakan dan tak perlu membilas piring terlebih dulu—cukup bersihkan sisa makanan sebelum dimasukkan.
7. Cuci Pakaian Saat Muatan Penuh
Hemat air dan energi dengan hanya mencuci pakaian saat jumlahnya cukup banyak. Banyak pakaian bisa digunakan lebih dari sekali sebelum perlu dicuci. Gunakan air dingin jika memungkinkan, karena sebagian besar cucian tidak memerlukan air panas.
8. Gunakan Sapu, Bukan Selang
Untuk membersihkan halaman, teras, atau garasi, hindari penggunaan selang air. Gunakan sapu untuk membersihkan debu dan kotoran. Ini jauh lebih hemat air dan tetap efektif.
Baca Juga: Seberapa Sering Kamu Perlu Mencuci Pakaian agar Tetap Bersih dan Awet?
9. Rancang Ulang Taman di Rumah
Taman yang penuh dengan rumput dan tanaman biasanya membutuhkan banyak air. Pertimbangkan untuk menanam tanaman tahan kering seperti lidah mertua, kaktus, atau bunga sepatu. Selain lebih hemat air, jenis tanaman ini juga lebih tahan terhadap cuaca Indonesia yang panas.
10. Gunakan Air Cucian untuk Tanaman
Air sisa mencuci beras, mencuci buah, atau sayuran bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman. Asal tidak mengandung sabun atau bahan kimia, air ini tetap bermanfaat dan tidak berbahaya.
Menghemat air bukanlah hal yang sulit jika dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Dengan membiasakan diri untuk menggunakan air secara bijak, kita tidak hanya mengurangi pengeluaran rumah tangga, tetapi juga ikut menjaga ketersediaan air bersih untuk generasi mendatang.
Mari mulai dari rumah kita sendiri—karena perubahan besar dimulai dari kebiasaan kecil.
(*)