Bidan juga menjadi garda terdepan dalam edukasi gizi ibu hamil, pentingnya inisiasi menyusu dini (IMD), serta praktik menyusui eksklusif. Di beberapa daerah, pelatihan tambahan diberikan untuk memperkuat pemahaman bidan dalam gizi ibu hamil dan bayi, sebagaimana dilakukan di beberapa rumah sakit rujukan dengan dukungan pemerintah atau lembaga internasional.
Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
Program pemerintah seperti Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk intervensi keluarga sehat telah memperkuat peran bidan sebagai penghubung antara fasilitas kesehatan dan masyarakat.
Bidan juga dilibatkan dalam penggunaan aplikasi digital untuk memantau kondisi kehamilan, tumbuh kembang anak, dan status gizi keluarga, demi meningkatkan akurasi dan kecepatan penanganan.
Namun demikian, tantangan masih tetap ada. Keterbatasan fasilitas, kurangnya pelatihan lanjutan, dan beban kerja tinggi sering kali menjadi kendala dalam pemberian layanan optimal.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus mendukung peningkatan kapasitas dan kesejahteraan para bidan.
Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, bidan memainkan peran krusial dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Mereka bukan sekadar penolong persalinan, tetapi juga pendidik, pendamping, dan pelindung bagi keluarga Indonesia.
Pengakuan dan dukungan terhadap profesi ini harus terus diperkuat agar setiap ibu dan anak mendapatkan haknya atas kesehatan yang optimal — di mana pun mereka berada.
Baca Juga: Hari Bidan Nasional, Kenali Profesi Bidan yang Hanya Diperuntukkan Bagi Perempuan
(*)