Parapuan.co - Kawan Puan, tak terasa kita sudah memasuki paruh kedua tahun 2025. Ini bisa menjadi saat yang tepat untuk melakukan financial checkup, mengecek kembali resolusi keuangan yang sempat kamu targetkan tahun lalu. Financial checkup penting untuk mengevaluasi kondisi keuangan agar tetap sehat dan siap menghadapi perubahan ekonomi.
Di Indonesia, di mana inflasi dan biaya hidup semakin tinggi akhir-akhir ini, melakukan review di pertengahan tahun bukan hanya bijak—tapi juga esensial. Tiga fokus utama dalam evaluasi keuangan yang bisa kamu perhatikan mencakup dana darurat, pola pengeluaran, dan strategi pelunasan utang.
Prinsip ini sejalan dengan rekomendasi Elisabeth Kozack dari Marcus by Goldman Sachs, yang mengatakan bahwa "tiga bidang keuangan pribadi — dana darurat, pengeluaran, dan utang — harus diperhatikan saat pengecekan keuangan tengah tahun."
Bagaimana menerapkan evaluasi keuangan di pertengahan tahun? Mulai dari mana dulu, ya? Untuk lebih lengkapnya, simak informasi yang merangkum CNBC di bawah ini!
1. Tinjau Ulang Dana Darurat
Dana darurat ibarat payung saat hujan yang siap saat dibutuhkan untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan motor mendadak, biaya kesehatan anak, atau arisan tak terduga. Di Indonesia, potensi pemakaian dana ini juga meningkat karena tren apa disebut financial vulnerability.
Secara umum, disarankan untuk menyimpan dana darurat sebesar 3–6 bulan pengeluaran rutin, namun jika kondisi belum memungkinkan, mulailah dari angka lebih kecil, misalnya Rp5–10 juta.
Uang ini idealnya diletakkan dalam rekening tabungan berimbal hasil tinggi, yang setidaknya lebih baik daripada tabungan biasa di bank lokal.
2. Evaluasi Pola Pengeluaran
Baca Juga: 12 Tips Hemat Belanja Bahan Makanan untuk Mengurangi Pengeluaran
Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab setiap akan mengeluarkan uang adalah, "Ini kebutuhan atau keinginan?" Seiring gaya hidup dan ekonomi berubah, kamu bisa saja mengeluarkan lebih banyak untuk langganan digital, belanja online, atau hiburan.
Coba kurangi pengeluaran tidak penting, semisal layanan streaming, pulsa berlebih, atau paket digital yang tidak sering digunakan, dan alihkan anggaran itu ke dana darurat atau pelunasan utang.
3. Strategi Pelunasan Utang
Sebelum menambah kecepatan pelunasan utang, pastikan kamu sudah membangun dana darurat minimal. Fokuskan terlebih dahulu pada utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit atau pinjaman online, karena bunga tinggi akan membebani keuanganmu lebih lama.
Metode terbaik adalah dengan menyusun struktur pembayaran, semisal strategi snowball (lunas utang kecil dahulu) atau avalanche (lunas utang bunga tertinggi dahulu). Jika memungkinkan, pertimbangkan opsi restrukturisasi utang melalui bank atau fasilitas konsolidasi agar beban lebih ringan.
4. Manfaatkan Akses Teknologi
Selain evaluasi manual, peran aplikasi keuangan seperti Money Manager, Finansialku, atau Jurnal sangat membantu memantau pengeluaran dan menyiapkan tabungan otomatis.
Melakukan evaluasi keuangan pribadi di pertengahan tahun di Indonesia berarti memperkuat fondasi—dari dana darurat, cek pengeluaran, hingga strategi utang. Mulailah dari langkah kecil, namun konsisten.
Sehingga saat akhir tahun tiba, kamu sudah bisa melihat peningkatan nyata dalam stabilitas dan kesiapan finansial. Semoga artikel ini memberikan panduan yang mudah dan realistis untuk dijalani bersama keluarga.
Baca Juga: Tantangan Gen Z Kelola Keuangan di Era Digital, Antara Kemudahan dan Risiko
(*)