Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab setiap akan mengeluarkan uang adalah, "Ini kebutuhan atau keinginan?" Seiring gaya hidup dan ekonomi berubah, kamu bisa saja mengeluarkan lebih banyak untuk langganan digital, belanja online, atau hiburan.
Coba kurangi pengeluaran tidak penting, semisal layanan streaming, pulsa berlebih, atau paket digital yang tidak sering digunakan, dan alihkan anggaran itu ke dana darurat atau pelunasan utang.
3. Strategi Pelunasan Utang
Sebelum menambah kecepatan pelunasan utang, pastikan kamu sudah membangun dana darurat minimal. Fokuskan terlebih dahulu pada utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit atau pinjaman online, karena bunga tinggi akan membebani keuanganmu lebih lama.
Metode terbaik adalah dengan menyusun struktur pembayaran, semisal strategi snowball (lunas utang kecil dahulu) atau avalanche (lunas utang bunga tertinggi dahulu). Jika memungkinkan, pertimbangkan opsi restrukturisasi utang melalui bank atau fasilitas konsolidasi agar beban lebih ringan.
4. Manfaatkan Akses Teknologi
Selain evaluasi manual, peran aplikasi keuangan seperti Money Manager, Finansialku, atau Jurnal sangat membantu memantau pengeluaran dan menyiapkan tabungan otomatis.
Melakukan evaluasi keuangan pribadi di pertengahan tahun di Indonesia berarti memperkuat fondasi—dari dana darurat, cek pengeluaran, hingga strategi utang. Mulailah dari langkah kecil, namun konsisten.
Sehingga saat akhir tahun tiba, kamu sudah bisa melihat peningkatan nyata dalam stabilitas dan kesiapan finansial. Semoga artikel ini memberikan panduan yang mudah dan realistis untuk dijalani bersama keluarga.
Baca Juga: Tantangan Gen Z Kelola Keuangan di Era Digital, Antara Kemudahan dan Risiko
(*)