Parapuan.co - Tak peduli seberapa hati-hatinya kita saat mencukur, razor bumps alias benjolan kecil pasca-cukur kerap muncul tanpa diundang. Bukan hanya mengganggu penampilan kulit yang mulus, tetapi juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, bahkan nyeri.
Untuk memahami penyebab dan cara terbaik mengatasi masalah ini, beberapa ahli kecantikan dan dermatologis memberikan bocoran. Seperti apa, simak uraiannya seperti dilansir dari Harper's Bazaar di bawah ini!
Apa Itu Razor Bumps dan Mengapa Bisa Terjadi?
Menurut dokter kulit Elyse Love, istilah razor bump merujuk pada dua kondisi. "Yang pertama adalah iritasi kulit akibat mencukur, terutama bila dilakukan dengan pisau cukur tumpul atau tanpa krim cukur. Ini bisa membuat kulit terasa kasar dan meradang," jelasnya.
Selain itu, razor bumps juga bisa berupa rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair). Elyse Love menjelaskan, "Rambut tumbuh ke dalam kulit dan memicu peradangan, menimbulkan benjolan merah atau sewarna kulit di sekitar folikel rambut."
Dr. Lily Talakoub menambahkan, area tubuh yang sering bersentuhan atau lembap seperti ketiak lebih rentan terkena. Sementara itu, menurut Sai Demirovic, area yang tumbuh rambut tebal seperti wajah, leher, area bikini, dan ketiak juga menjadi tempat favorit munculnya benjolan ini.
“Rambut yang tumbuh secara alami dalam bentuk keriting memiliki risiko lebih besar untuk tumbuh ke dalam kulit dibanding rambut lurus,” terang Demirovic. Maka, tak heran jika razor bumps lebih sering dialami oleh individu dengan jenis rambut kasar dan warna kulit lebih gelap.
Cara Menghilangkan Razor Bumps
Untuk mengurangi peradangan, bahan anti-inflamasi sangat disarankan. “Krim hidrokortison yang dijual bebas bisa membantu,” kata Love. Namun jika tidak membaik dalam beberapa hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk produk resep.
Baca Juga: Dokter Kulit Beberkan Tips Memilih Sunscreen yang Benar untuk Kulitmu
Love juga menekankan pentingnya pencegahan. "Lebih baik mencegah iritasi dengan rutin memakai pisau cukur tajam dan krim cukur," ujarnya. Untuk kasus rambut tumbuh ke dalam, bahan seperti alpha hydroxy acid (AHA) dan beta hydroxy acid (BHA) dapat membantu mencegahnya.
Sementara itu, Demirovic lebih menyukai produk yang mengandung asam laktat, salisilat, dan glikolat. Setelah mencukur, ia menyarankan menggunakan aloe vera untuk menenangkan dan mengurangi peradangan kulit.
Cara Mencegah Razor Bumps
Hal pertama yang perlu dicek adalah seberapa sering kamu mengganti pisau cukur. Jika kamu lupa terakhir kali menggantinya, kemungkinan besar sudah terlalu lama. Pisau cukur tumpul memicu iritasi dan infeksi kulit.
Tips dari Talakoub:
- Cukur mengikuti arah tumbuh rambut, bukan melawannya.
- Gunakan pisau cukur dalam kondisi bersih dan tajam.
- Hindari menyimpan pisau cukur di kamar mandi karena lembap dan mudah ditumbuhi bakteri.
- Cukur di bawah pancuran air hangat untuk melembutkan rambut.
Untuk perawatan lanjutan, campuran minyak vitamin E dan pelembap sangat baik untuk menutrisi kulit.
Jika razor bumps tetap muncul meskipun semua langkah telah diikuti, laser hair removal bisa menjadi solusi jangka panjang.
"Laser membunuh rambut hingga ke akar. Kalau tidak ada rambut yang tumbuh, tidak ada yang bisa tumbuh ke dalam," ujar Demirovic. Selain itu, laser juga membantu mengurangi bekas kehitaman dan jaringan parut akibat iritasi berulang.
Baca Juga: Apa itu Allantoin? Kandungan Skincare Viral di TikTok untuk Atasi Iritasi Kulit
(*)