Dibintangi Marissa Anita, Netflix Siap Rilis Film Penuh Misteri A Normal Woman

Arintha Widya - Selasa, 10 Juni 2025
Film baru Netflix A Normal Woman yang dibintangi Marissa Anita.
Film baru Netflix A Normal Woman yang dibintangi Marissa Anita. Netflix

Parapuan.co - Netflix kembali menghadirkan karya orisinal Indonesia terbaru berjudul A Normal Woman, sebuah film yang dijadwalkan tayang perdana pada 24 Juli 2025. Film ini disutradarai oleh Lucky Kuswandi, nama yang telah dikenal lewat sentuhan visual dan penceritaannya yang kuat, serta ditulis bersama Andri Cung.

Mengusung genre drama dengan nuansa psikologis yang kental, A Normal Woman menjanjikan sebuah pengalaman menonton yang penuh emosi dan misteri. Di film ini, Marissa Anita memerankan sosok Milla, seorang perempuan sosialita yang memiliki kehidupan tampak sempurna di mata orang lain.

Namun, di balik penampilannya yang elegan dan gaya hidup glamor, Milla menyimpan kegelisahan yang terus menghantui dirinya. Ia merasa dirinya mengidap suatu penyakit misterius yang tidak dapat dijelaskan secara medis, dan kondisi tersebut perlahan-lahan mulai mengambil alih kehidupannya.

Milla bukan hanya harus menghadapi tekanan dari lingkungan sosial tempat ia berada, tetapi juga berjuang dengan konflik internal yang semakin membesar. Ketika berbagai gejala aneh mulai muncul dan hidupnya terasa semakin tidak stabil, ia terdorong untuk mengungkap kebenaran di balik kondisi misterius yang ia alami.

Apakah semua ini hanya ilusi akibat tekanan mental, atau memang ada rahasia kelam yang tersembunyi di masa lalunya? Film ini tidak hanya menampilkan kisah personal seorang perempuan yang tengah berjuang mencari makna hidup dan kesehatannya, tetapi juga menyentuh berbagai isu penting yang lekat dengan kehidupan perempuan.

Tema rumah tangga, pencarian jati diri, relasi dengan orang-orang terdekat, dan trauma masa lalu menjadi bagian penting dari cerita. A Normal Woman mengajak penonton untuk menyelami sisi rapuh sekaligus kekuatan perempuan dalam menghadapi tekanan sosial dan batin.

Marissa Anita, aktris pemenang Piala Citra, mempersembahkan akting yang emosional dan mendalam dalam film ini. Karakter Milla yang kompleks ditampilkan dengan penuh nuansa, mulai dari kegelisahan yang terpendam hingga momen-momen rentan yang mengharukan. Perannya dalam film ini berpotensi menjadi salah satu performa terbaik dalam kariernya sebagai aktris.

Selain Marissa Anita, A Normal Woman juga didukung oleh jajaran aktor papan atas Indonesia. Dion Wiyoko, Gisella Anastasia, Widyawati, Mima Shafa, dan Maya Hasan turut memperkuat narasi dengan karakter yang berlapis. Setiap tokoh membawa warna tersendiri dalam cerita, dan kehadiran mereka akan memperkaya dinamika hubungan antar karakter dalam film.

Salah satu daya tarik film ini adalah bagaimana ia mempertanyakan definisi tentang "perempuan normal". Melalui perjalanan Milla yang penuh teka-teki dan tekanan batin, film ini membuka ruang refleksi: apakah menjadi “normal” adalah tentang penyesuaian dengan standar masyarakat, ataukah tentang keberanian menjadi diri sendiri di tengah tuntutan yang tak masuk akal?

Baca Juga: Serba-serbi Serial Netflix Adolescence yang Viral: Gambaran Tekanan Sosial terhadap Remaja

A Normal Woman bukan hanya sebuah kisah misteri, tetapi juga perjalanan batin seorang perempuan yang tengah kehilangan arah dalam kehidupannya yang tampak ideal. Dalam pencariannya akan jawaban, Milla dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang bisa mengubah hidupnya selamanya. Film ini bisa menjadi cermin bagi banyak perempuan yang merasa terjebak dalam ekspektasi dan peran yang dibebankan kepada mereka.

Bagi para penikmat film Indonesia yang menginginkan sajian dengan narasi kuat dan performa akting yang memikat, A Normal Woman layak dinantikan. Saksikan film ini secara eksklusif mulai 24 Juli 2025, hanya di Netflix, dan temukan apakah Milla akhirnya mampu membongkar misteri hidupnya sekaligus menemukan makna sejati menjadi seorang perempuan.

Sambil menantikan perilisannya, intip cuplikan perdana film A Normal Woman Netflix berikut ini:

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya