Baca Juga: Waspada 7 Red Flag Pernikahan yang Bisa Berujung pada Perceraian
Perasaan kesepian, takut menghadapi masa depan sendiri, dan rasa cemas karena tak memiliki pendamping hidup, menjadi tantangan mental yang besar.
Pengaruh pada Kesehatan Mental
Bagi mereka yang memiliki kehidupan pribadi yang memuaskan dan dukungan sosial yang kuat, grey divorce justru bisa membuka lembaran baru yang lebih membahagiakan. Mereka merasa bebas dan siap menjalani hidup yang lebih otentik.
Namun, bagi yang minim dukungan sosial, belum mandiri secara ekonomi, atau tidak memiliki rutinitas yang terstruktur, perceraian bisa memicu depresi, kecemasan, rasa kehilangan mendalam, bahkan masalah kesehatan fisik akibat stres berkepanjangan.
Strategi Menghadapi Perceraian di Usia Lanjut
- Bangun Rutinitas Sehat
Memiliki rutinitas harian membantu menjaga stabilitas emosi. Bangun pagi, olahraga ringan, makan sehat, dan rawat diri adalah langkah penting untuk memulihkan diri.
- Pererat Kembali Hubungan Sosial
Hubungi kembali teman lama atau saudara yang mungkin lama tak berkomunikasi. Jika perlu, ikuti kegiatan sosial atau komunitas baru. Ini dapat mengurangi rasa sepi dan membuka peluang untuk hubungan baru.
- Kelola Keuangan dengan Bijak
Pahami kondisi keuangan pasca-perceraian. Buat perencanaan jangka panjang dan hindari pengeluaran impulsif. Konsultasi dengan perencana keuangan bisa menjadi solusi cerdas.
- Cari Bantuan Profesional
Terapis atau life coach bisa membantu menjernihkan pikiran dan membimbing proses adaptasi. Bantuan profesional sangat bermanfaat untuk menyusun ulang kehidupan pasca-perceraian.
Baca Juga: Perempuan Harus Aware, Inilah 4 Faktor yang Kerap Menjadi Alasan Perceraian
(*)