Parapuan.co - Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang paling umum terjadi, terutama pada perempuan. Studi menunjukkan bahwa lebih dari setengah perempuan akan mengalami setidaknya satu kali ISK sepanjang hidupnya.
Bahkan, perempuan berisiko hingga 30 kali lebih tinggi terkena ISK dibandingkan laki-laki. Tapi, kenapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya sebagaimana merangkum Women's Health di bawah ini!
Anatomi Tubuh Perempuan Jadi Penyebab Utama
Salah satu alasan utama mengapa perempuan lebih rentan terkena ISK adalah karena struktur anatomi tubuhnya. Uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh) pada perempuan jauh lebih pendek dibandingkan laki-laki. Hal ini membuat bakteri lebih mudah masuk dan mencapai kandung kemih.
Selain itu, letak lubang uretra perempuan lebih dekat ke vagina dan anus—dua area yang menjadi sumber umum bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), yang paling sering menyebabkan ISK. Jarak yang pendek ini mempermudah perpindahan bakteri ke saluran kemih.
Faktor Risiko Tambahan pada Perempuan
Selain faktor anatomi, beberapa kondisi dan kebiasaan juga meningkatkan risiko ISK pada perempuan, yaitu:
1. Aktivitas seksual: Gerakan saat berhubungan intim bisa mendorong bakteri dari vagina atau anus masuk ke uretra.
2. Penggunaan alat kontrasepsi tertentu: Diafragma dan spermisida bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di area genital, mempermudah tumbuhnya bakteri jahat.
Baca Juga: Hati-Hati! Perempuan Bisa Alami Infeksi Saluran Kemih saat Mudik Lebaran
3. Kehamilan: Perubahan hormon selama kehamilan memengaruhi komposisi bakteri di saluran kemih. Selain itu, tekanan rahim pada kandung kemih membuat urine tidak sepenuhnya keluar, memberi peluang bakteri berkembang.
4. Menopause: Turunnya hormon estrogen menyebabkan jaringan vagina dan uretra menjadi lebih tipis dan kering, sehingga lebih mudah teriritasi dan terinfeksi.
5. Diabetes: Gula darah tinggi dapat menurunkan daya tahan tubuh dan memengaruhi kemampuan kandung kemih mengosongkan diri sepenuhnya.
6. Penggunaan kateter: Perempuan yang memakai kateter (selang untuk mengeluarkan urin) lebih berisiko mengalami infeksi karena alat ini bisa menjadi jalur masuk bakteri.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Gejala umum ISK pada perempuan meliputi:
- Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
- Sering ingin buang air kecil, tapi hanya sedikit yang keluar.
- Tekanan atau nyeri di bagian bawah perut.
- Urin berbau tajam atau terlihat keruh.
- Kadang muncul darah dalam urin.
- Demam (bila infeksi sudah menjalar ke ginjal).
Bisa Dicegah, Meski Tidak Sepenuhnya
Meski perempuan lebih berisiko, ISK bisa dicegah dengan beberapa cara sederhana:
- Selalu membersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang setelah buang air.
- Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan intim.
- Minum cukup air agar bakteri lebih cepat terbuang.
- Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintetis.
- Jangan menahan buang air kecil terlalu lama.
- Hindari penggunaan sabun atau semprotan kewanitaan yang bisa mengiritasi.
ISK memang lebih sering dialami perempuan karena faktor anatomi dan hormon, namun bukan berarti tidak bisa dicegah.
Dengan menjaga kebersihan, memilih alat kontrasepsi yang tepat, serta memperhatikan gejala sejak dini, perempuan dapat mengurangi risiko infeksi ini.
Jika ISK terjadi berulang, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Bukan Ancaman Baru, Dokter Ungkap Fakta dan Cara Mencegah Infeksi HMPV
(*)