Salah satu kesalahan umum adalah tidak tahu urutan penggunaan yang benar. Krupa Koestline menekankan pentingnya layering, "Produk berbasis air sebaiknya digunakan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan minyak. Jika dibalik, minyak bisa membentuk penghalang yang menghambat penyerapan bahan aktif dari produk berbasis air dan bahkan bisa menyumbat pori-pori."
Michelle Wong, PhD, ahli kimia kosmetik dan penulis The Lab Muffin Guide to Basic Skincare, menambahkan, "Kemungkinan produk akan saling terpisah di kulit bisa meningkat jika layering-nya salah. Tapi faktor lain juga berpengaruh, seperti produksi minyak alami kulit dan kandungan bahan lain dalam produk."
Cara Mengenali Produk Oil-Based
Produk oil-based biasanya memiliki tekstur lebih berat dan cenderung meninggalkan lapisan minyak di kulit. Menurut Koestline, "Jika produk terasa kental, berminyak, dan memiliki bahan utama seperti minyak jojoba, argan, atau kelapa, kemungkinan besar itu oil-based."
Dr. Jeannette Graf, dokter kulit dari Mt. Sinai School of Medicine, menambahkan bahwa, "Produk berbasis minyak ideal untuk kulit kering atau dehidrasi yang membutuhkan perhatian ekstra."
Cara Mengenali Produk Water-Based
Ciri utama produk water-based adalah air sebagai bahan pertama dalam daftar komposisinya. Dr. Graf memaparkan, "Produk ini umumnya ringan dan mudah diserap kulit tanpa meninggalkan rasa berminyak. Cocok untuk kulit berminyak, kombinasi, atau rentan berjerawat."
Koestline juga membagikan trik sederhana dengan menuturkan, "Coba tuang sedikit produk ke dalam segelas air. Jika mengapung, berarti oil-based. Jika tenggelam, berarti water-based."
Kenapa Produk Diformulasikan Berbeda?