Penjelasan Credit Scene Film Thunderbolts, Jalan Masa Depan Multiverse Saga MCU

Arintha Widya - Rabu, 28 Mei 2025
Penjelasan post-credit scene Thunderbolts.
Penjelasan post-credit scene Thunderbolts. Disney

Parapuan.co - Film Thunderbolts* dari Marvel Studios menutup kisah utamanya dengan cara yang luar biasa: menyuguhkan salah satu post-credits scene paling epik dalam sejarah Marvel Cinematic Universe (MCU). Di dua menit lima puluh empat detik yang sarat kejutan, penonton diajak mengintip masa depan MCU yang tampaknya akan jauh lebih kompleks dan eksplosif.

Adegan ini bukan hanya menjadi jembatan menuju film-film besar berikutnya, tapi juga menandai babak baru yang melibatkan formasi superhero yang tak terduga, The New Avengers. Yuk, simak informasi lengkapnya yang dirangkum dari Screen Rant di bawah!

Deklarasi Tim Avengers yang Baru

Setelah tim Thunderbolts berhasil keluar dari entitas destruktif bernama Void dan menaklukkan kekuatan Bob Reynolds, penonton menyaksikan Valentina Allegra de Fontaine atau Val memproklamasikan tim ini sebagai "New Avengers". Nama ini tentu bukan sekadar pengganti atau sebutan kosong, karena membawa beban sejarah dan ekspektasi dari nama "Avengers" itu sendiri.

Momen ini seolah mengisyaratkan bahwa Thunderbolts—yang sebelumnya lebih dikenal sebagai tim bayangan penuh trauma—telah berevolusi menjadi kekuatan utama dalam perlindungan Bumi. Namun, kejutan tidak berhenti di sana.

Setelah pengumuman New Avengers, muncul rangkaian visual dan dialog yang menyuguhkan lebih banyak petunjuk penting. Dari sudut pandang naratif, adegan ini membuka kemungkinan konflik langsung antara New Avengers dan tim resmi bentukan Captain America versi Anthony Mackey 'The Falcon'.

Selain itu, disebutkan juga tentang krisis luar angkasa yang sedang mengancam Bumi, dan ini tampaknya akan menjadi benang merah utama dalam film Avengers: Doomsday mendatang.

Uniknya, dalam cuplikan tersebut juga ada elemen penting yang menyinggung film The Fantastic Four: First Steps. Ditampilkan bahwa tim Fantastic Four akan segera berperan dalam konflik besar MCU. Penonton yang jeli bisa menangkap bahwa Thunderbolts bukan sekadar film penutup fase, melainkan gerbang menuju dua film besar Marvel berikutnya. Maka tak heran jika adegan post-credits ini dianggap sebagai salah satu yang paling menyeluruh dalam sejarah MCU.

Yang membuat adegan ini semakin menonjol adalah fakta bahwa ia disutradarai langsung oleh Russo Brothers, sineas yang sebelumnya sukses besar lewat Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Dengan tangan mereka yang memegang arah narasi, adegan ini terasa lebih sinkron dengan keseluruhan benang cerita Multiverse Saga. Bahkan dibandingkan dengan adegan ikonik Thanos di akhir film The Avengers (2012), cuplikan ini menawarkan lebih banyak informasi dan konektivitas naratif.

Baca Juga: Thunderbolts dan Babak Baru Kesetaraan Gender di Marvel Cinematic Universe

Jika biasanya adegan setelah kredit hanya menyuguhkan satu petunjuk kecil atau sekadar candaan ringan, Thunderbolts melampaui ekspektasi itu. Penonton disuguhi arahan cerita yang jelas, petunjuk karakter baru, serta ketegangan yang akan tereskalasi. Tidak berlebihan jika menyebut bahwa Marvel akhirnya berhasil menemukan kembali kekuatan post-credits scene-nya setelah beberapa film sebelumnya dianggap gagal memberikan dampak signifikan.

Lebih dari sekadar menjanjikan pertemuan superhero, adegan ini menggarisbawahi pergeseran arah dalam MCU. Jika sebelumnya cerita-cerita dalam Multiverse Saga terasa lepas-lepas, Thunderbolts hadir dengan struktur yang lebih padu. Penonton tidak hanya diberi momen kejutan, tapi juga rasa penasaran yang berbasis pada narasi kuat dan relevan.

Ada pula indikasi bahwa New Avengers bukan sekadar nama keren. Mereka akan menjadi representasi wajah baru MCU, sekaligus simbol dari dunia yang semakin tidak stabil. Dalam konflik mendatang, mereka bisa jadi akan menghadapi ujian moral, politik, dan bahkan eksistensial. Ini membuka ruang cerita yang jauh lebih gelap dan kompleks daripada seri-seri sebelumnya.

Secara keseluruhan, post-credits scene Thunderbolts menjadi bukti bahwa Marvel masih mampu menghadirkan kejutan yang bermakna dan berkelas. Alih-alih sekadar menggoda dengan potongan-potongan acak, mereka memilih membangun fondasi kuat bagi dua film besar berikutnya. Dan dengan itu, penonton tak hanya menantikan pertarungan fisik, tapi juga benturan nilai dan identitas dalam dunia para pahlawan super.

Menimbang Masa Depan MCU Lewat New Avengers dan Ancaman Luar Angkasa

Bagi para penggemar yang telah mengikuti perjalanan MCU sejak fase pertama, adegan pascakredit film Thunderbolts memberikan rasa nostalgia sekaligus pembaruan. Kembalinya semangat tim superhero, kali ini dalam bentuk New Avengers, menjadi simbol bahwa Marvel ingin mengulang kejayaan The Avengers namun dengan wajah dan dinamika yang lebih segar.

Yelena Belova, Red Guardian, Ghost, Bucky Barnes, dan John Walker adalah contoh tokoh-tokoh kompleks yang kini mendapatkan peran sentral. Dinamisnya kepribadian para anggota New Avengers membuat tim ini terasa lebih manusiawi dan tidak sempurna, berbeda dengan kesan idealistik Avengers versi lama.

Mereka datang dari latar belakang yang penuh luka dan ketidakpastian, dan itulah yang membuat mereka lebih mudah dihubungkan dengan dunia nyata. Karakter seperti Bucky dan Ghost misalnya, telah melewati trauma dan dilema moral yang cukup berat.

Namun, justru dari latar yang kelam ini, mereka mampu tumbuh dan berubah menjadi pahlawan yang otentik. Dalam pertemuan mereka sebagai tim baru, terdapat harapan akan keutuhan yang terbentuk dari kekacauan. Ini adalah narasi yang sangat relevan di era sekarang, di mana kesempurnaan bukan lagi ukuran keberhasilan, tapi kemampuan untuk bangkit dan membentuk ulang identitas.

Baca Juga: Karakter Yelena Belova di Thunderbolts, Perjuangan Perempuan Sembuh dari Luka

Tidak hanya menyoroti transformasi tim, adegan pascakredit juga menanamkan benih konflik besar berikutnya. Krisis luar angkasa yang disebutkan akan menjadi latar utama dalam Avengers: Doomsday, dan ini menunjukkan bahwa ancaman kali ini tidak lagi terbatas pada dimensi bumi. Ada sesuatu yang jauh lebih besar dan mungkin juga multidimensi yang akan mengguncang fondasi dunia superhero Marvel.

Salah satu petunjuk paling menggugah adalah keterlibatan Fantastic Four. Meskipun tidak ditampilkan secara langsung, transisi antara akhir The Fantastic Four: First Steps dan Thunderbolts cukup jelas.

Artinya, Marvel tengah membangun narasi berlapis di mana para pahlawan lama dan baru akan bersinggungan dan berkolaborasi. Ini bisa menjadi kunci untuk menyatukan kembali penonton yang mulai kehilangan arah dengan banyaknya varian semesta dalam Multiverse Saga.

Kehadiran Doctor Doom juga disinggung secara halus, kemungkinan besar sebagai tokoh antagonis utama dalam Avengers: Doomsday. Walaupun belum muncul secara gamblang, sorotan terhadap "krisis luar angkasa" serta penggabungan beberapa semesta menandakan bahwa Doom akan menjadi ancaman tidak hanya bagi satu tim, melainkan seluruh semesta.

Sementara itu, penempatan waktu rilis film The Fantastic Four: First Steps yang hanya dua bulan setelah Thunderbolts membuat semua petunjuk terasa lebih dekat dan relevan. Penonton tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk melihat payoff dari adegan pascakredit ini, seperti yang pernah terjadi di awal MCU dulu.

Hal ini menandakan pendekatan baru Marvel dalam membangun antisipasi. Mereka memilih untuk mempercepat siklus pengembangan karakter dan cerita, sambil tetap menjaga kualitas naratif. Ini merupakan langkah cerdas untuk menghindari kelelahan penonton yang mungkin mulai jenuh dengan pembangunan cerita yang lamban.

Dengan semua elemen ini, tidak berlebihan jika mengatakan bahwa Thunderbolts telah mengembalikan marwah post-credits scene sebagai bagian penting dari storytelling, bukan hanya gimmick promosi.

Dan dari sini, jalan menuju Avengers: Doomsday tampak semakin jelas—berliku, penuh misteri, tapi juga sangat menjanjikan.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Fantastic Four: First Steps yang Hadir dengan Nuansa Retro

(*)

Sumber: Screen Rant
Penulis:
Editor: Arintha Widya