Edukasi Seks Sesuai Usia Anak sebagai Langkah Mencegah Pernikahan Dini

Arintha Widya - Selasa, 27 Mei 2025
Pentingnya pendidikan seksual untuk mencegah pernikahan anak.
Pentingnya pendidikan seksual untuk mencegah pernikahan anak. doodlemachine

2. Gunakan istilah tubuh yang benar: Ini membantu anak memahami tubuh mereka dan mempermudah komunikasi jika terjadi sesuatu yang tidak nyaman.

3. Libatkan semua orang tua atau pengasuh: Anak belajar bahwa berbicara tentang seks bukan hal memalukan dan terbuka untuk dibahas dengan siapa pun yang mereka percaya.

4. Jujur jika tidak tahu: Tak masalah mengatakan, "Ibu/Papa belum tahu jawabannya, nanti kita cari tahu bersama ya."

5. Mulailah pembicaraan jika anak cenderung diam. Contohnya saat melihat adegan kehamilan di TV: "Tadi di TV ada yang sedang hamil. Kamu tahu artinya?"

Melatih Anak Mengenali Batasan dan Konsen

Sejak kecil, anak perlu tahu perbedaan antara sentuhan yang baik dan tidak baik. Ajarkan bahwa mereka boleh berkata "tidak" pada sentuhan yang membuat mereka tidak nyaman dan bahwa mereka selalu boleh berbicara pada orang dewasa yang mereka percaya.

Ini menjadi fondasi penting dalam pencegahan kekerasan seksual dan pernikahan dini, karena anak tumbuh dengan kesadaran bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan mereka berhak menentukan apa yang nyaman atau tidak.

Edukasi seks sesuai usia bukanlah pembicaraan satu kali. Ini adalah proses berkelanjutan yang tumbuh seiring bertambahnya usia anak. Ketika anak memahami tubuh dan hak mereka, mereka lebih mampu melindungi diri, membuat keputusan yang sehat, dan menolak tekanan untuk menikah di usia dini.

Memberikan edukasi seks yang tepat sejak dini bukan hanya membantu anak mengenali dirinya, tapi juga langkah nyata membangun generasi yang lebih sehat, mandiri, dan bebas dari jerat pernikahan anak.

Baca Juga: Pernikahan Anak di Lombok, Orang Tua Harusnya Jadi Pendorong Pemberdayaan Anak Perempuan

(*)