Berikut tiga langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua atau pendidik saat berbicara soal seks:
- Tanyakan dan dengarkan: Ajak anak berdiskusi dengan pertanyaan seperti, "Kamu tahu dari mana asal bayi?" untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka.
- Koreksi dan beri informasi yang tepat. Misalnya, "Bayi tumbuh bukan di perut, tapi di dalam rahim, yaitu tempat khusus di tubuh perempuan."
- Gunakan momen ini untuk membagikan nilai dan pandanganmu. Contohnya, "Ada orang yang ingin punya anak saat mereka sudah siap. Ada juga yang tidak ingin punya anak sama sekali. Itu pilihan masing-masing."
Penjelasan Bertahap Sesuai Usia
a) 0-2 tahun: Gunakan momen seperti mandi atau ganti pakaian untuk mengenalkan nama-nama bagian tubuh, termasuk organ reproduksi, dengan istilah yang benar seperti penis atau vagina. Ini membantu anak tahu bahwa membicarakan tubuh bukan hal yang tabu.
b) 2-3 tahun: Anak mulai penasaran dengan tubuh sendiri dan tubuh orang lain. Kamu bisa menjelaskan fungsi dasar tiap bagian tubuh dan mulai mengenalkan konsep privasi serta sentuhan yang baik dan tidak baik.
c) 4-5 tahun: Anak bisa memahami bahwa bayi tumbuh di rahim. Jika bertanya, "Dari mana saya berasal?" Kamu bisa menjawab, "Bayi tumbuh di tempat bernama rahim, di dalam tubuh perempuan."
d) 6-8 tahun: Anak mulai tertarik tentang bagaimana bayi dibuat. Kamu bisa menjelaskan bahwa pembuahan terjadi saat sel sperma dan sel telur bergabung. Jelaskan juga bahwa hubungan seksual adalah hal yang dilakukan orang dewasa secara sukarela, bukan untuk anak-anak.
Tips Saat Berdiskusi
1. Gunakan bahasa yang sesuai usia: Sampaikan informasi secara ringkas, faktual, dan positif.
Baca Juga: Legal di Irak, Pernikahan Anak Tetap Jadi Bentuk Kekerasan dan Pelanggaran Hak Asasi Anak