Parapuan.co - Dalam kehidupan rumah tangga, hubungan antara menantu dan mertua sering kali menjadi salah satu dinamika yang paling sensitif sekaligus kompleks. Tak jarang, di balik senyum yang terlihat saat kumpul keluarga, ada ketegangan, ketidaksepahaman, bahkan perasaan terabaikan.
Bagi banyak pasangan, terutama di budaya Timur seperti Indonesia, keharmonisan dengan mertua bukan hanya soal etika sosial, tetapi juga penentu kenyamanan dalam rumah tangga. Sayangnya, tak semua orang memiliki hubungan ideal dengan mertuanya.
Mungkin kamu sedang mengalami fase hubunganmu dengan mertua terasa renggan, tidak sehangat dulu, bahkan cenderung menjauh dan penuh jarak emosional. Perbedaan latar belakang, gaya komunikasi, ekspektasi, hingga campur tangan yang dianggap berlebihan bisa menjadi pemicu utama kerenggangan ini.
Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa menciptakan tekanan psikologis yang memengaruhi hubunganmu dengan pasangan dan keharmonisan keluarga secara keseluruhan.
Maka dari itu, penting untuk tidak hanya memahami penyebab renggangnya hubungan tersebut, tetapi juga mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaikinya secara tulus dan berkelanjutan.
Sukmadiarti P. M.Psi, psikolog keluarga yang berpraktik di Semarang, Jawa Tengah membagikan beberapa langkah memperbaiki hubungan menantu dan mertua. Menurutnya, menghadapi konflik antara menantu dan mertua menjadi langkah terbaik dibandingkan menghindari.
"Hadapi masalahnya, karena luka terbesar sekaligus bahagia terbesar itu berasal dari keluarga. Kita tidak bisa lari, sehingga kalau ada masalah, ada konflik, ada perbedaan, harus dihadapi," ujar Sukmadiarti dikutip dari Kompas.com.
Selain menghadapi masalah, langkah lain yang perlu dilakukan adalah melakukan komunikasi terbuka dan jujur. Solusi tidak akan datang tanpa komunikasi. Ajak bicara baik-baik, duduk bersama, dan ungkapkan perasaan tanpa menyudutkan.
"Harus duduk bareng, ngobrol terbuka, sehingga akhirnya menemukan fakta baru kalau keduanya sudah berubah dan mau memperbaiki hubungan," kata dia.
Baca Juga: Konflik Victoria Beckham, Kenapa Ibu Mertua Sulit Dekat dengan Menantu Perempuan?
Sementara menurut laman The I Paper, berikut cara memperbaiki hubungan menantu dan mertua yang merenggang, yakni:
1. Jaga Sikap Hormat dan Tidak Menyerang di Hadapan Pasangan
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah melibatkan pasangan sebagai wasit dalam konflik antara menantu dan mertua. Hal ini justru bisa memperkeruh keadaan, karena pasangan akan merasa terjepit di antara dua kubu yang sama-sama penting baginya.
Maka dari itu, hindari mengeluh berlebihan atau menyerang mertua di hadapan pasangan. Jaga sikap hormat dan elegan, sekalipun kamu sedang kecewa atau terluka. Sikap dewasa seperti ini justru bisa menginspirasi pasangan untuk lebih bijak dalam menyikapi konflik.
2. Tunjukkan Niat Baik Lewat Tindakan Kecil
Tindakan kecil yang kamu lakukan secara konsisten bisa membawa perubahan besar dalam hubungan. Misalnya, mengirim makanan kesukaan mertua, mengucapkan selamat ulang tahun secara pribadi, atau menawarkan bantuan saat mereka butuh sesuatu.
Tindakan seperti ini bisa menjadi jembatan yang menghangatkan kembali hubungan. Ingatlah bahwa menunjukkan perhatian tidak selalu harus dalam bentuk besar yang penting adalah ketulusanmu dalam melakukannya.
3. Libatkan Pasangan sebagai Mediator
Jika kamu merasa tidak bisa membicarakan masalah ini langsung dengan mertua, tidak ada salahnya melibatkan pasangan sebagai jembatan. Namun, pastikan pasangan memahami peran netralnya, bukan sebagai pembela salah satu pihak.
Minta pasangan untuk menyampaikan perasaanmu dengan bahasa yang penuh kasih, dan dorong mereka untuk membantu mempertemukan kalian dalam suasana lebih kondusif untuk berdamai.
Memperbaiki hubungan dengan mertua yang renggang memang membutuhkan usaha ekstra, tapi bukan hal yang mustahil. Dengan niat tulus, komunikasi jujur, serta kesabaran dalam membangun kembali kedekatan emosional, kamu bisa menciptakan suasana keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan.
Baca Juga: Calon Mertua Tak Sambut Hangat saat Pertama Bertemu? Lakukan Ini
(*)