Parapuan.co - Traveling bersama sahabat memang terdengar menyenangkan, dari mulai berbagi tawa, menjelajah tempat baru, dan mengukir kenangan. Tapi kenyataannya, tidak semua pertemanan cocok dibawa bepergian.
Liburan yang seharusnya menyegarkan bisa berubah jadi mimpi buruk, kalau kamu tidak peka terhadap red flags alias tanda bahaya dari teman travelingmu. Melansir dari washingtonpost.com, berikut ini sepuluh red flags pertemanan saat traveling dan tips yang wajib Kawan Puan waspadai, terutama buat kamu yang ingin merencanakan trip bareng sahabat.
1. Tidak Mau Berdiskusi Sebelum Perjalanan
Teman yang enggan berdiskusi soal itinerary, budget, akomodasi, dan detail teknis lainnya sebelum berangkat, bisa menjadi beban besar di perjalanan. Ketidakjelasan di awal sering berujung salah paham, dan ekspektasi yang tidak sejalan, bahkan konflik di tengah liburan. Kurangnya diskusi ini juga bisa menandakan bahwa mereka tidak benar-benar peduli dengan rencana bersama atau cenderung menggantungkan semuanya padamu.
Tips: Buat daftar topik penting yang harus dibicarakan sebelum trip dimulai, seperti alokasi budget, pembagian kamar, tanggung jawab pengurusan tiket, serta tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Diskusikan dalam suasana santai, tapi pastikan semua poin tercakup.
2. Gaya Traveling yang Sangat Berbeda
Salah satu ingin memaksimalkan waktu dengan menjelajah dari pagi hingga malam, sementara yang lain lebih suka santai dan rebahan di hotel. Dalam jangka panjang, perbedaan gaya ini bisa membuat satu pihak merasa lelah secara fisik, sementara pihak lain merasa bosan atau tidak puas.
Tips: Bahas gaya traveling masing-masing sebelum berangkat. Buat itinerary yang fleksibel dan seimbang. Sisipkan waktu "me time" agar masing-masing bisa menikmati aktivitas favoritnya tanpa merasa terpaksa.
3. Punya Masalah dalam Mengelola Uang
Baca Juga: 9 Barang Penting yang Sering Lupa Dibawa saat Traveling, Apa Saja?
Teman yang tidak punya kontrol keuangan bisa jadi terlalu boros dan membuatmu merasa terpaksa ikut keluar uang lebih, atau sebaliknya, terlalu pelit dan mempermasalahkan setiap pengeluaran. Kedua sisi ini bisa memunculkan ketegangan, terutama ketika menyangkut pembagian biaya makan, transportasi, atau akomodasi.
Tips: Tentukan sejak awal range budget perjalanan dan standar kenyamanan, mulai dari makan di restoran, penginapan, hingga transportasi. Gunakan aplikasi pembagi biaya agar semuanya tercatat transparan.
4. Mau Mengatur Semua Sendiri
Teman yang selalu ingin jadi decision maker tanpa mendengar masukan lain, meskipun niatnya baik, bisa merusak keseimbangan dalam kelompok. Kamu bisa merasa tidak dilibatkan dan kehilangan antusiasme karena tidak ada rasa memiliki terhadap rencana liburan.
Tips: Saat membuat itinerary, beri kesempatan setiap orang untuk menyumbangkan ide. Libatkan semua dalam pengambilan keputusan dan buat sistem rotasi agar tiap orang mendapat giliran mengatur hari tertentu.
5. Tidak Bisa Berkompromi
Orang yang kaku dan memaksakan keinginannya cenderung tidak fleksibel jika rencana berubah atau sesuatu berjalan tidak sesuai. Ini akan terasa sangat melelahkan, apalagi dalam kondisi lelah fisik saat liburan.
Tips: Latih komunikasi terbuka dan sepakati sejak awal bahwa kompromi adalah kunci. Misalnya, jika terjadi ketidaksepakatan, gunakan voting atau gilir memilih tempat dan aktivitas.
Baca Juga: Hari Persahabatan, Simak Tips agar Pertemanan Sesama Perempuan Awet
6. Mudah Mengeluh & Negatif Terus
Setiap gangguan kecil, seperti cuaca panas, makanan yang tak sesuai selera, sinyal hilang bisa jadi bahan keluhan. Ini bisa menyerap energi positif seluruh kelompok dan membuat suasana jadi tegang.
Tips: Bahas ekspektasi secara realistis. Tanyakan pada teman, hal apa yang paling ia khawatirkan, dan sepakati untuk saling menguatkan saat ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana.
7. Tidak Bertanggung Jawab
Teman yang sering telat, lupa barang, atau mengabaikan jadwal bisa membuat itinerary berantakan dan menyebabkan grup kehilangan banyak waktu. Bahkan hal kecil seperti lupa bawa powerbank atau charger bisa menimbulkan keributan.
Tips: Bagikan tanggung jawab sesuai kemampuan masing-masing. Buat checklist packing bersama dan ajak teman untuk saling mengingatkan hal penting sebelum berangkat.
8. Tidak Menghargai Budaya Lokal
Teman yang bersikap sembarangan, dengan berpakaian tidak sopan, berbicara keras, atau tidak mematuhi aturan lokal, bisa menciptakan situasi tidak nyaman, bahkan berisiko mendapat teguran dari penduduk setempat.
Tips: Bahas destinasi yang akan dikunjungi dan aturan-aturan sosial setempat. Sepakati etika bersama dan saling mengingatkan bila salah satu lupa atau khilaf.
Baca Juga: 7 Tips Jaga Kesehatan Saat Traveling, Tetap Fit Kunjungi Tempat Wisata
9. Terlalu Sibuk dengan Ponsel & Media Sosial
Teman yang selalu sibuk merekam video, mengatur angle terbaik, dan sibuk update story setiap menit bisa merusak spontanitas. Hubungan antarteman pun bisa terasa jauh meski sedang bersama.
Tips: Buat kesepakatan gadget time, misalnya waktu tertentu untuk foto-foto, lalu simpan ponsel selama aktivitas lain. Fokus menikmati momen nyata bersama.
10. Gagal Menyelesaikan Konflik Secara Dewasa
Perbedaan pendapat itu wajar, tetapi teman yang memilih mendiamkan, menyindi dengan pasif-agresif, atau menyimpan dendam bisa menciptakan ketegangan selama sisa perjalanan.
Tips: Sepakati sistem komunikasi yang sehat. Misalnya, jika terjadi konflik, ambil jeda sejenak untuk meredakan emosi, lalu kembali duduk bersama dan selesaikan dengan saling mendengarkan.
Dengan mengenali red flags sejak awal dan menerapkan strategi yang tepat, kamu bisa menjaga perjalanan tetap seru dan hubungan pertemanan tetap sehat. Karena traveling harusnya bikin happy, bukan justru jadi bahan unfriend setelah pulang!
Baca Juga: 19 Tips Naik Pesawat untuk Pertama Kali, Panduan Traveling Bebas Stres
(*)
Celine Night