Tak Perlu Side Hustle, Ini Opsi Instrumen Investasi untuk Dapat Penghasilan Tambahan

Arintha Widya - Selasa, 20 Mei 2025
Menambah penghasilan tanpa side hustle melalui instrumen investasi.
Menambah penghasilan tanpa side hustle melalui instrumen investasi. Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, kamu dan sebagian orang lain barangkali berpikir bahwa menambah penghasilan berarti harus mencari pekerjaan sampingan atau side hustle. Padahal, ada cara lain yang tak kalah efektif dan lebih efisien secara waktu, yaitu melalui investasi.

Dengan memilih instrumen yang tepat, kamu bisa mendapatkan aliran pendapatan tambahan tanpa harus mengorbankan waktu luang atau energi ekstra. Menurut Eveline Haumahu, Chief Marketing Officer PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, memiliki sumber pendapatan kedua sangat bermanfaat dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

"Ketika ingin mencoba hal baru seperti berbisnis atau berganti karier, keberadaan income kedua dapat menjadi penyangga sementara jika pendapatan utama terganggu," ujar Eveline Haumahu sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Kalau begitu, apa saja instrumen investasi yang cocok jadi sumber penghasilan tambahanmu? Simak beberapa diantaranya, yuk!

1. Saham

Saham bisa memberikan dua jenis pendapatan: dari kenaikan harga (capital gain) dan dari dividen. Berdasarkan data Bloomberg, selama dekade terakhir hingga akhir 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh sebesar 35,45 persen secara price-to-price, dan mencapai 75,91 persen jika dividen diperhitungkan.

Ini menunjukkan bahwa dividen menyumbang sekitar 40,46 persen dari total imbal hasil. Meski begitu, dividen saham tidak dijamin karena tergantung pada kebijakan perusahaan.

2. Obligasi

Obligasi, terutama obligasi pemerintah, merupakan pilihan investasi yang relatif stabil. Selain potensi keuntungan dari perubahan harga, investor juga mendapatkan kupon atau bunga berkala.

Baca Juga: Kilas Balik Harga Emas dalam 5 Tahun Terakhir, Investasi Paling Aman?

Indeks BINDO yang mencerminkan pasar obligasi mencatat kenaikan 119,26 persen untuk obligasi dengan tenor 10 tahun selama 10 tahun terakhir hingga 2024. Kupon obligasi ritel negara saat ini berada di kisaran 6 hingga 6,8 persen per tahun.

3. Deposito

Bagi yang mengutamakan kepastian, deposito berjangka bisa menjadi pilihan. Instrumen ini menawarkan bunga tetap, meski cenderung lebih rendah dibanding saham dan obligasi.

Rata-rata bunga deposito 10 tahun terakhir di Indonesia sekitar 4 persen per tahun. Perlu diperhatikan bahwa dana deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo, sehingga kurang fleksibel untuk kebutuhan likuid.

4. Reksadana Dividen

Bila Kawan Puan ingin berinvestasi tanpa harus memantau pasar secara aktif, reksadana bisa menjadi solusi praktis. Reksadana menghimpun dana dari masyarakat untuk diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio yang beragam, seperti saham, obligasi, atau deposito.

Beberapa produk reksadana, seperti Reksa Dana Manulife Obligasi Unggulan (MOU), rutin membagikan dividen. Sepanjang 2024, MOU memberikan dividen bulanan dengan estimasi imbal hasil 6,2 persen per tahun. Menariknya, dividen dari reksadana ini tidak termasuk objek pajak.

Capai Financial Freedom, Ini Cara Memulai Investasi dengan Modal Kecil

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya

Tag



Join Us

Tag Popular