Indeks BINDO yang mencerminkan pasar obligasi mencatat kenaikan 119,26 persen untuk obligasi dengan tenor 10 tahun selama 10 tahun terakhir hingga 2024. Kupon obligasi ritel negara saat ini berada di kisaran 6 hingga 6,8 persen per tahun.
3. Deposito
Bagi yang mengutamakan kepastian, deposito berjangka bisa menjadi pilihan. Instrumen ini menawarkan bunga tetap, meski cenderung lebih rendah dibanding saham dan obligasi.
Rata-rata bunga deposito 10 tahun terakhir di Indonesia sekitar 4 persen per tahun. Perlu diperhatikan bahwa dana deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo, sehingga kurang fleksibel untuk kebutuhan likuid.
4. Reksadana Dividen
Bila Kawan Puan ingin berinvestasi tanpa harus memantau pasar secara aktif, reksadana bisa menjadi solusi praktis. Reksadana menghimpun dana dari masyarakat untuk diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio yang beragam, seperti saham, obligasi, atau deposito.
Beberapa produk reksadana, seperti Reksa Dana Manulife Obligasi Unggulan (MOU), rutin membagikan dividen. Sepanjang 2024, MOU memberikan dividen bulanan dengan estimasi imbal hasil 6,2 persen per tahun. Menariknya, dividen dari reksadana ini tidak termasuk objek pajak.
Capai Financial Freedom, Ini Cara Memulai Investasi dengan Modal Kecil(*)