Parapuan.co - Saat bercermin atau sedang memperhatikan kulit tubuh, mungkin kamu pernah menyadari bahwa warna kulit di area siku dan lutut tampak lebih gelap dibanding bagian tubuh lainnya.
Pada dasarnya, kulit di kedua area ini secara alami lebih tebal dan kurang lembap. Inilah yang membuat kulit siku dan lutut menjadi lebih mudah kering. Tak hanya itu, kedua bagian tubuh ini juga aktif bekerja, misalnya menopang beban atau bersentuhan dengan berbagai permukaan.
Gesekan berulang seperti bersandar di meja, berlutut ketika berolahraga, hingga kontak dengan benda lain bisa membuat kulit menebal, mengering, bahkan iritasi ringan.
Situasi di atas pada akhirnya membuat area siku dan lutut mengalami hiperpigmentasi. Ketika kulit mengalami tekanan atau iritasi, tubuh sering merespons dengan memproduksi melanin lebih banyak, yakni pigmen alami yang menentukan warna kulit.
Proses ini dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Orang dengan warna kulit lebih gelap secara alami memiliki kadar melanin lebih tinggi, sehingga perubahan warna lebih mudah terlihat.
Sebagai informasi, hiperpigmentasi di area siku dan kulit memang tidak berbahaya, tetapi bagi beberapa dari kita, situasi ini mungkin mengurangi rasa percaya diri mereka. Lantas, apa penyebab sebenarnya warna siku dan lutut lebih gelap daripada area lainnya?
Penyebab Warna Siku dan Lutut Lebih Gelap
Merujuk dari laman Kompas.com, salah penyebab utama kulit siku dan lutut menjadi lebih gelap adalah akumulasi sel kulit mati yang terjadi karena gesekan dan tekanan terus-menerus. Area siku dan lutut secara alami memiliki kulit yang lebih tebal karena berfungsi sebagai pelindung sendi.
Ketika kamu sering menekankan tubuh pada area tersebut, seperti bersandar pada siku saat duduk atau berlutut di lantai, sel-sel kulit mengalami iritasi mikro yang mendorong peningkatan produksi keratin sebagai respons perlindungan.
Baca Juga: Ternyata Face Mist Bisa Digunakan untuk Mencerahkan Kulit Kusam
Gesekan dan tekanan bisa memicu hiperkeratosis, yaitu penebalan lapisan kulit akibat peningkatan jumlah sel keratinosit. Hiperkeratosis ini membuat kulit tampak lebih kering dan kusam karena lapisan kulit mati menumpuk di permukaan tanpa sempat terkelupas secara alami.
Ketika sel kulit mati terus menumpuk tanpa eksfoliasi yang memadai, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap, apalagi jika disertai dengan paparan sinar matahari. Lebih jauh lagi, kulit siku dan lutut lebih gelap juga disebabkan karena pengabaian dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari.
Saat kamu memakai pelembap atau sunscreen, bagian wajah, tangan, dan kaki mungkin menjadi prioritas, sementara area lutut dan siku dilupakan. Padahal, kedua bagian ini membutuhkan perhatian ekstra karena kondisi kulitnya yang lebih tebal dan rentan terhadap kekeringan serta iritasi.
Cara Mengatasi Kulit Siku dan Lutut Lebih Gelap
Apabila merasa tidak nyaman dengan kondisi kulit yang lebih gelap di area siku dan lutut, ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk melakukan eksfoliasi secara teratur.
Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit. Gunakan scrub berbahan alami seperti campuran gula dan madu, atau produk exfoliator yang mengandung AHA (alpha hydroxy acid) atau BHA (beta hydroxy acid) secara rutin 2–3 kali seminggu.
Proses ini membantu merangsang regenerasi sel kulit baru dan mengurangi penumpukan sel mati yang menyebabkan kulit kusam. Setelah eksfoliasi, penting untuk menghidrasi kulit dengan pelembap yang mengandung bahan pencerah alami seperti vitamin C atau niacinamide.
Selanjutnya, jangan abaikan perlindungan terhadap sinar UV meskipun area siku dan lutut jarang terekspos langsung. Saat menggunakan pakaian terbuka, pastikan kamu mengoleskan sunscreen dengan SPF minimal 30 di bagian tersebut untuk mencegah pigmentasi lebih lanjut.
Baca Juga: Amankah Perempuan dalam Penggunaan AI di Industri Perawatan Kulit?
(*)