3. Jangan Takut Kirim Pesan 'Dingin'
Daripada terus memantau laman karier perusahaan impianmu, lebih baik kirimkan cold email—pesan singkat dan profesional untuk memperkenalkan dirimu. Sampaikan apa yang bisa kamu kontribusikan dan minta agar namamu diingat jika ada peluang yang cocok.
Boleh juga kirim pesan lewat LinkedIn. Memang tak semua pesan akan dibalas, tapi jika satu saja diterima dengan baik, kamu bisa masuk ke radar perekrut sebelum lowongan resmi dibuka.
4. Tunjukkan Keahlianmu di Media Sosial
Di era digital, personal branding bukan cuma untuk selebriti. Platform seperti TikTok, Instagram, hingga LinkedIn bisa jadi panggung untuk menampilkan keahlianmu. Misalnya, kamu bisa membagikan analisis tren industri, hasil karya desain, atau transformasi klien yang pernah kamu tangani.
Aktivitas ini menunjukkan bahwa kamu aktif, kompeten, dan antusias terhadap bidangmu. Bukan tidak mungkin, rekruter justru menemukanmu dari satu unggahan sederhana.
5. Tawarkan Jasa Freelance
Freelancing bisa jadi batu loncatan menuju pekerjaan tetap. Dengan menawarkan jasamu untuk proyek jangka pendek—seperti membantu optimalisasi situs, menyusun laporan, atau mengelola media sosial—kamu memperkenalkan dirimu secara langsung pada perusahaan. Jika mereka puas, kamu akan jadi kandidat pertama yang diingat saat ada posisi terbuka.
Bahkan bila kamu masih bekerja di suatu perusahaan, cobalah terlibat dalam proyek lintas divisi. Ini bisa membuka peluang rotasi atau promosi internal yang tidak diumumkan secara luas.
Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Baca Juga: Kelas Menengah Ingin Tambah Penghasilan? Ini 4 Tips Bekerja sebagai Freelancer
(*)