Parapuan.co - Pola pikir tentang uang, atau yang sering disebut money mindset, memainkan peran besar dalam cara kita menghasilkan, membelanjakan, dan menabung. Uang bisa memunculkan sisi paling pengecut dalam diri kita — atau sebaliknya, hati yang paling besar dan murah hati.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Judith Orloff, psikiater dan penulis buku The Ecstasy of Surrender seperti mengutip Your Tango, "Uang bisa memunculkan sisi dirimu yang paling takut atau hatimu yang paling besar. Pilihan mana yang kamu ikuti akan mengubah segalanya."
Kunci utama adalah menemukan cara untuk melepaskan rasa takut, kekikiran, dan resistensi terhadap kelimpahan, sehingga aliran uang dapat lebih lancar dalam hidup kita. Untuk membantumu mengenali gaya relasi dengan uang dan memahami kepribadian finansialmu, berikut lima tipe kepribadian uang yang dapat Kawan Puan pelajari!
1. Si Pencemas (The Worrier)
Tipe ini dikenal teliti, hemat, dan jago memecahkan masalah finansial. Mereka cermat dalam menghindari kesalahan. Namun sisi negatifnya, kecemasan yang berlebihan dapat meningkatkan hormon stres, melemahkan kekebalan tubuh, dan mengganggu kesehatan serta kualitas tidur.
Fokus utama bagi pencemas adalah belajar untuk melepaskan kekhawatiran. Dr. Orloff menegaskan, "Seni melepaskan kekhawatiran adalah tetap fokus pada momen saat ini, daripada terus membayangkan skenario terburuk yang justru membuat diri sendiri panik." Meskipun sudah berusaha keras untuk aman secara finansial, tidak semua hal bisa mereka kendalikan.
2. Si Penunda (The Procrastinator)
Tipe ini cenderung menghindari urusan keuangan dengan penyangkalan tingkat tinggi. Mereka hidup dari gaji ke gaji dan sering kali menunda keputusan finansial. Meski awalnya menunda memberikan kelegaan, kenyataan akan mengejar saat tagihan menumpuk dan penagih utang mulai datang.
Menurut Dr. Orloff, "Saya tahu betapa besar ketekunan yang dibutuhkan untuk melepaskan penyangkalan. Ini adalah sesuatu yang harus benar-benar diinginkan oleh para penunda." Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara bertanggung jawab secara finansial dan tetap menyediakan waktu untuk istirahat dari tekanan.
Baca Juga: Lebih Hemat, Ini 6 Cara Menyusun Budget Weekend yang Seru Tanpa Boros
3. Si Pemboros Adiktif (The Addictive Spender)
Tipe ini lebih menyukai sensasi belanja dibanding keamanan menabung. Mereka berbelanja impulsif, bahkan ketika tidak mampu. Bagi mereka, belanja menjadi pelarian emosional untuk mengatasi harga diri rendah, luka, atau kekecewaan, meski hanya sementara.
"Penyembuhan terjadi ketika seseorang belajar menghadapi dan melepaskan emosi yang menyakitkan tanpa mencoba menumpulkannya melalui belanja," jelas Dr. Orloff. Terapi yang disarankan antara lain konseling atau pelatihan manajemen uang.
4. Si Penabung/Si Pelit/Si Penimbun (The Saver/Miser/Hoarder)
Tipe ini praktis, ahli dalam perencanaan, dan rajin menabung. Namun, ada perbedaan antara bertanggung jawab secara finansial dan terobsesi dengan uang. Jika berlebihan, mereka bisa menjadi pelit dan sulit menikmati hasil kerja kerasnya.
Psikolog Sandra E. Cohen menjelaskan, "Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan. Obsesi dan kompulsinya didorong oleh kecemasan yang tidak disadari, yang artinya mencoba menghentikannya justru memicu kecemasan lebih besar." Bagi tipe ini, tantangannya adalah melepaskan ketakutan akan kekurangan dengan belajar berbagi dan menikmati uang.
5. Si Pembelanja Intuitif (The Intuitive Spender)
Tipe ini seimbang dalam menggunakan logika dan insting dalam manajemen keuangan, perekrutan, dan investasi. Namun, mereka bisa bermasalah jika sepenuhnya bertindak impulsif tanpa logika, atau salah membaca situasi jika tak bisa membedakan antara intuisi dan keinginan kosong.
Pelatih kehidupan Susie Pettit berpesan, "Pikiran yang kita fokuskan menciptakan perasaan kita, yang kemudian mengendalikan tindakan kita. Ketika kita bisa mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berpikir berlebihan, kita bebas menjalani hidup yang kita cintai, bebas dari stres dan kekhawatiran." Intuisi yang cerdas ditambah akal sehat membuat tipe ini bisa menjadi manajer keuangan yang brilian.
Memahami tipe kepribadian finansial bukan hanya soal bagaimana kamu berurusan dengan uang, tapi juga caramu bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis dengan aspek finansial dalam hidup.
Baca Juga: 5 Tips Atur Anggaran Belanja, Hindari Boros dan Capai Financial Freedom
(*)