Pendekatan terbaik bukanlah pengawasan berlebihan atau larangan, melainkan komunikasi terbuka. Ajak anak berdialog, seperti, "Kamu lihat video apa hari ini?" atau "Kenapa itu lucu, menurut kamu?". Dengan melakukan hal ini, kamu akan mempunyai akses masuk ke dunia mereka, sekaligus mengajari mereka berpikir kritis terhadap konten yang dikonsumsi.
Sebagai ibu, kita juga bisa mengajak anak-anak untuk menciptakan konten yang lebih bermakna. Misalnya, daripada hanya meniru tren absurd, dorong mereka membuat video edukatif singkat, menceritakan ulang buku cerita, atau bereksperimen dengan seni visual.
Keseimbangan juga bisa dijaga lewat waktu layar yang bijak. Terapkan aturan screen time dengan kesepakatan bersama, bukan paksaan. Misalnya, satu jam setelah belajar, atau hanya di akhir pekan. Jadikan waktu layar sebagai bagian dari rutinitas yang terstruktur, bukan pelarian tanpa arah.
Dengan memahami tren digital ini, kita bisa lebih efektif dalam memberikan pedoman dan menjelaskan mana konten yang mungkin membawa manfaat bagi perkembangan mereka, dan mana yang sebaiknya dihindari.
Fenomena anomali memang terasa asing, bahkan bodoh bagi kita yang lahir jauh sebelum era digital. Namun, bagi anak-anak gen Alpha, ini adalah bagian dari bahasa mereka. Sebagai ibu, tugas kita bukan untuk memusnahkan bahasa itu, tetapi membantu mereka menggunakannya dengan lebih bijak dan penuh makna.
Tentu saja, ada hal positif yang juga dapat dipetik dari tren ini. Humor absurd, meskipun tampak sepele, bisa menjadi bentuk pelarian yang sehat di tengah tekanan sosial dan akademik yang dialami oleh banyak anak.
Selain itu, ini adalah cara yang kreatif untuk mengekspresikan diri mereka. Namun, seperti halnya dengan semua hal, keseimbangan adalah kunci.
Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat memanfaatkan dunia digital dengan bijak, belajar untuk menilai dan mengelola konten yang mereka konsumsi, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang akan berguna bagi mereka di dunia nyata.
Baca Juga: Apa Itu Smart Parenting? Pola Asuh yang Menitikberatkan Kedekatan Emosional
(*)
Celine Night