Parapuan.co - Di Indonesia, memberi nama bayi merupakan sesuatu yang spesial hingga di sejumlah daerah akan dilakukan upacara atau syukuran khusus ketika memberikan nama pada anak. Namun, tradisi semacam ini rupanya tidak hanya ada di Indonesia, lho.
Menentukan nama bayi bukan sekadar perkara memilih kata yang indah didengar. Bagi banyak orang tua, nama adalah doa, identitas, sekaligus warisan budaya yang penuh makna. Maka itu tidak heran jika di berbagai penjuru dunia, tradisi dan mitos tentang pemberian nama bayi begitu kaya dan beragam—sebagian bahkan mungkin terdengar unik bagi kita.
Di mana saja terdapat tradisi pemilihan dan pemberian nama bayi yang unik dan di luar kebiasaan? Yuk, simak informasinya sebagaimana dirangkum dari Family Education berikut ini!
1. Yunani
Di Yunani, pemberian nama bayi tidak langsung dilakukan sesaat setelah kelahiran. Sebagian keluarga menunggu hingga hari ketujuh atau kesepuluh setelah bayi lahir untuk menamai sang buah hati.
Tradisi yang masih banyak dipegang adalah memberi nama anak pertama sesuai nama kakek atau nenek dari pihak ayah. Sementara untuk anak kedua dan seterusnya, nama anggota keluarga lain menjadi sumber inspirasi utama.
2. Kenya
Di Kenya, khususnya dalam komunitas penutur bahasa Swahili, nama bayi memiliki dua tahap. Saat lahir, bayi diberi nama pertama (jina la utotoni) yang biasanya menggambarkan penampilan fisik dan diberikan oleh kerabat yang lebih tua. Hingga 40 hari kemudian, orang tua atau kakek nenek dari pihak ayah memilihkan nama dewasa (jina la ukubwani), yang akan digunakan seumur hidup.
3. Jerman
Baca Juga: Ingin Mencoba Menggunakan AI untuk Memberi Nama Bayi, Mengapa Tidak?
Di Jerman, ada sejumlah batasan yang harus dipatuhi demi melindungi kesejahteraan anak. Nama yang dipilih tidak boleh memiliki asosiasi negatif dengan kejahatan atau menyinggung agama, tidak boleh berupa benda, tempat, merek, atau murni nama keluarga. Nama juga harus menunjukkan jenis kelamin. Jika nama netral digunakan, harus ditambahkan nama kedua yang spesifik gender.
4. India
Di India, pemilihan nama sering kali dipengaruhi oleh posisi bintang saat bayi lahir, yang disebut nakshatra. Mirip dengan horoskop, nakshatra diyakini berperan besar dalam membentuk karakter sang anak. Karena itu, banyak orang tua mengikuti anjuran bunyi atau suku kata tertentu yang cocok dengan nakshatra anak, dan penentuan ini baru bisa dilakukan setelah bayi lahir.
5. Tiongkok
Di Tiongkok, sebagian orang tua memilih meminta bantuan peramal untuk menamai anak mereka. Mereka percaya waktu kelahiran bisa menyebabkan kekurangan salah satu dari empat elemen utama dalam tubuh anak. Nama pun dipilih agar mengandung elemen yang dianggap kurang, demi keseimbangan dan keberuntungan.
6. Wilayah Latin, Hispanik, dan Italia
Pengaruh agama dalam pemberian nama sangat kuat, terutama di kalangan keluarga Latin, Hispanik, dan Italia. Banyak orang tua merujuk pada Alkitab atau ajaran Katolik untuk mendapatkan inspirasi nama yang diyakini membawa keberkahan.
7. Jepang
Di Jepang, ada upacara khusus bernama shichiya, saat bayi resmi dinamai dan namanya dituliskan dalam poster cantik yang disebut meimeisho. Poster ini kemudian dipajang di kuil, di atas boks bayi, atau diberikan sebagai hadiah kepada orang yang telah memilihkan nama tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi Perempuan dan Laki-Laki yang Lahir di Bulan Mei
8. Islandia
Islandia memiliki aturan ketat soal nama bayi. Pilihan nama harus sesuai tata bahasa Islandia, selaras dengan tradisi lokal, spesifik gender, dan hanya menggunakan huruf dalam alfabet Islandia. Jika nama yang diinginkan tidak terdaftar di Catatan Sipil Nasional, orang tua harus membayar biaya pengajuan dan nama tersebut akan dinilai oleh Komite Penamaan Islandia.
9. Afrika Barat (Ghana dan Sekitarnya)
Di Afrika Barat, khususnya Ghana dan sekitarnya, nama bayi sering ditentukan berdasarkan hari kelahiran. Tiap etnis memiliki nama tradisional yang berbeda-beda untuk tiap hari, namun tetap ada ruang fleksibilitas dalam penerapannya.
10. Irlandia
Sementara itu di Irlandia, ada pola pemberian nama yang diwariskan turun-temurun dalam keluarga. Anak pertama biasanya dinamai sesuai nama kakek dari pihak ayah atau nenek dari pihak ibu. Anak kedua dinamai mengikuti kakek dari pihak ibu atau nenek dari pihak ayah.
Anak ketiga mengambil nama ayah atau ibu, lalu pola ini berulang untuk anak keempat dan kelima dengan merujuk pada saudara kandung orang tua. Tak heran jika dalam satu generasi, beberapa anak dalam keluarga besar memiliki nama yang sama.
Tradisi dan mitos tentang pemberian nama bayi ini menunjukkan betapa setiap nama adalah lebih dari sekadar rangkaian huruf. Semua menyimpan sejarah, keyakinan, dan harapan besar yang dibisikkan orang tua sejak awal kehidupan sang buah hati.
Kalau tradisi pemilihan dan pemberian nama bayi di daerah Kawan Puan seperti apa, nih?
Baca Juga: 10 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Kembar yang Indah dan Bermakna
(*)