Parapuan.co - Rambut bukan sekadar mahkota bagi perempuan, tetapi bisa menjadi cerminan kesehatan dan kepercayaan diri. Tak heran, masalah rambut rontok kerap menjadi kekhawatiran tersendiri pada perempuan.
Meski wajar jika rambut rontok sekitar 50 hingga 100 helai per hari, kondisi bisa dianggap bermasalah jika jumlah rambut yang rontok jauh lebih banyak daripada yang tumbuh. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah alopecia.
Sebenarnya, apa sih penyebab utama kerontokan rambut pada perempuan? Bisakah diatasi? Yuk, cari tahu jawabannya sebagaimana melansir Cleveland Clinic di bawah ini!
Mengenal Siklus Pertumbuhan Rambut
Sebelum memahami penyebab kerontokan, penting mengetahui bahwa rambut tumbuh dalam tiga fase:
- Anagen (fase pertumbuhan) — berlangsung 2 hingga 8 tahun, mencakup 85–90% rambut di kulit kepala.
- Catagen (fase transisi) — berlangsung sekitar 2–3 minggu.
- Telogen (fase istirahat) — berlangsung 2–4 bulan, diakhiri dengan rambut rontok.
Gangguan dalam salah satu fase ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara rambut yang rontok dan rambut yang tumbuh kembali.
Jenis-Jenis Rambut Rontok pada Perempuan
Ada tiga tipe rambut rontok yang umum dialami perempuan:
- Female Pattern Hair Loss (FPHL): Jenis paling umum, ditandai dengan penipisan rambut di bagian atas kepala dan samping.
- Anagen Effluvium: Kerontokan akibat pengobatan seperti kemoterapi yang menghambat pertumbuhan folikel rambut.
- Telogen Effluvium: Terjadi saat lebih banyak rambut memasuki fase istirahat (telogen) dan akhirnya rontok.
Penyebab Rambut Rontok pada Perempuan
Baca Juga: 3 Mahasiswi ITB Cetuskan Ide Device Canggih untuk Atasi Masalah Rambut Rontok
Beberapa faktor yang bisa memicu rambut rontok pada perempuan antara lain:
- Perubahan hormon, seperti saat kehamilan, pasca melahirkan, atau menopause.
- Faktor keturunan, terutama jika ada riwayat kerontokan dalam keluarga.
- Kondisi kesehatan, seperti gangguan tiroid, anemia, atau kekurangan vitamin D, B, zinc, dan zat besi.
- Stres fisik atau emosional, yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut.
- Penggunaan obat-obatan, misalnya obat tekanan darah, asam urat, atau suplemen vitamin A dosis tinggi.
- Perawatan rambut yang merusak, seperti bleaching, pelurusan, catokan berlebih, dan penggunaan bahan kimia keras.
- Diet ekstrem atau penurunan berat badan drastis.
Selain itu, risiko rambut rontok meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya setelah usia 40 tahun.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Rambut rontok tidak selalu langsung terlihat jelas. Beberapa tanda awal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Rambut rontok lebih banyak saat keramas atau menyisir.
- Ponytail terasa lebih tipis dari biasanya.
- Kulit kepala mulai tampak jelas.
- Muncul area yang menipis atau botak.
- Rambut mudah patah.
Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Perempuan
Penanganan rambut rontok tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Konsultasi ke dokter spesialis kulit: Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan kulit kepala, tes darah untuk mengetahui kadar vitamin dan hormon, serta bisa menyarankan biopsi kulit kepala jika perlu.
2. Perbaiki pola makan: Pastikan asupan makanan bergizi seimbang, kaya protein, zat besi, vitamin D, vitamin B, dan zinc untuk mendukung kesehatan rambut.
3. Kelola stres: Stres berlebihan bisa memicu kerontokan. Coba atasi dengan teknik relaksasi, olahraga, atau berbicara dengan profesional kesehatan mental.
Baca Juga: Hindari 3 Hal Ini Jadi Penyebab Rambut Rontok, Salah Satunya Stres
4. Gunakan produk perawatan yang tepat: Hindari bahan kimia keras dan pilih sampo atau serum khusus untuk rambut rontok.
5. Terapi tambahan setelah berkonsultasi dengan dokter.
6. Atur ulang gaya rambut dan rutinitas perawatan: Hindari ikatan rambut yang terlalu kencang, catokan panas berlebih, serta pemakaian bahan kimia seperti pewarna rambut.
Bisakah Rambut Rontok Dicegah?
Tidak semua jenis rambut rontok bisa dicegah, terutama yang disebabkan oleh faktor genetik atau perubahan hormon. Namun, kamu bisa menurunkan risikonya dengan:
- Menjaga pola makan sehat.
- Menghindari perawatan rambut yang merusak.
- Mengelola stres dengan baik.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi gangguan hormon atau defisiensi nutrisi sejak dini.
Rambut rontok pada perempuan memang bisa mengganggu rasa percaya diri, tapi kabar baiknya: sebagian besar kasus bisa dikendalikan atau diatasi. Kunci utamanya adalah mengenali penyebabnya sejak dini dan menerapkan perawatan yang tepat.
Jika kerontokan terasa berlebihan dan tak kunjung membaik, jangan ragu berkonsultasi ke dokter spesialis kulit agar mendapat penanganan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Rambut Rontok saat Tidur
(*)