Sosok Rahayu Oktaviani yang Raih Penghargaan karena Pelestarian Owa Jawa

Arintha Widya - Selasa, 6 Mei 2025
Rahayu Oktaviani pemenang penghargaan Whitley Awards 2025.
Rahayu Oktaviani pemenang penghargaan Whitley Awards 2025. Instagram @hempelfoundation

Melalui riset selama satu dekade tentang perilaku dan kebutuhan habitat satwa ini, mereka menggandeng warga, petugas taman nasional, dan pengelola kawasan untuk memantau keanekaragaman hayati, memperkuat kapasitas masyarakat, serta merancang strategi konservasi yang berlandaskan visi bersama.

Menghidupkan Konservasi yang Berkeadilan

Salah satu terobosan Ayu dan KIARA adalah program Ambu Halimun, sebuah inisiatif yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi perempuan. Lewat lokakarya eco-print (membatik menggunakan motif daun dan tumbuhan), pelatihan literasi keuangan, dan pengembangan kepemimpinan, mereka menciptakan sumber penghasilan berkelanjutan sekaligus memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan komunitas.

Dengan dukungan dari Whitley Award, Ayu dan timnya berencana memperluas jangkauan program ini. Mereka akan melibatkan lebih banyak perempuan dalam pelatihan, memperkaya materi pendidikan lingkungan untuk sekolah dan masyarakat, serta mendorong pembuatan Rencana Aksi Konservasi spesies Owa Jawa berbasis pemetaan partisipatif.

Targetnya, dalam beberapa tahun ke depan, setidaknya 300 siswa dan 100 keluarga akan terlibat aktif dalam kegiatan konservasi dan edukasi lingkungan.

Menjaga Warisan Budaya dan Alam

Upaya Ayu tidak hanya penting bagi pelestarian satwa liar, tetapi juga menjaga kekayaan budaya lokal. Dalam budaya Sunda, Owa Jawa yang dikenal dengan nama "Uwek" dipercaya membawa hujan lewat nyanyiannya. Suara merdu Owa Jawa, yang digunakan untuk menandai wilayah dan mempererat ikatan keluarga, menjadi simbol harmoni alam yang mulai pudar.

Menariknya, Owa Jawa dikenal sebagai primata yang setia. Pasangan owa dewasa dapat hidup bersama hingga 14 tahun, menjalin hubungan yang langka dalam dunia satwa.

Inspirasi dari Sunda untuk Dunia

Baca Juga: Mengenal 4 Tokoh Perempuan Inspiratif di Dunia Pendidikan Memperingati Hardiknas

Kisah Rahayu Oktaviani dan perjuangannya mengingatkan kita bahwa konservasi sejati bukan sekadar menyelamatkan spesies dari kepunahan, melainkan juga memastikan masyarakat sekitarnya tumbuh dan berkembang bersama alam. Dengan menanamkan rasa memiliki dan membangun kemandirian ekonomi, pelestarian bisa menjadi jalan menuju masa depan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Melalui langkah-langkah kecil namun berdampak besar di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Ayu tak hanya menjaga nyanyian Owa Jawa tetap bergema di hutan Jawa, tetapi juga menyuarakan harapan baru bagi pelestarian yang berpihak pada manusia dan alam sekaligus.

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya