Parapuan.co - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan temuan bahwa sejumlah jajanan anak-anak yang populer seperti marshmallow ternyata mengandung unsur babi, meski tercantum label halal di kemasannya. Temuan tersebut langsung diungkap ke publik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Melansir Kompas.com, ada sekitar 9 produk marshmallow berlabel halal yang ternyata mengandung unsur babi beredar di pasaran. Produk tersebut antara lain:
- Corniche Fluffy Jelly Marshmallow (Marshmallow Aneka Rasa Leci, Jeruk, Stroberi, Anggur).
- Corniche Marshmallow Rasa Apel Bentuk Teddy (Apple Teddy Marshmallow).
- ChompChomp Car Mallow (Marshmallow Bentuk Mobil).
- ChompChomp Flower Mallow (Marshmallow Bentuk Bunga).
- ChompChomp Marshmallow Bentuk Tabung (Mini Marshmallow).
- Hakiki Gelatin (Bahan Tambahan Pangan Pembentuk Gel).
- Larbee - TYL Marshmallow isi Selai Vanila (Vanilla Marsmallow Filling).
- AAA Marshmallow Rasa Jeruk.
- SWEETME Marshmallow Rasa Cokelat.
Temuan ini tentu mengundang kekhawatiran para orang tua, terutama karena jajanan-jajanan tersebut kerap dikonsumsi oleh anak-anak, termasuk balita. Namun lebih dari sekadar isu kehalalan, konsumsi marshmallow juga memiliki risiko kesehatan serius yang sering luput dari perhatian.
Risiko Tersedak: Bahaya Nyata yang Sering Diabaikan
Pakar keselamatan anak dari Kidsafe SA, Holly Fitzgerald, mengutip News, mengingatkan bahwa marshmallow berukuran standar sangat berbahaya untuk anak-anak di bawah usia lima tahun, termasuk balita usia 0–3 tahun.
Marshmallow yang kenyal dan lengket ini sangat mudah tersangkut di tenggorokan si kecil, bahkan bisa menyumbat saluran pernapasan. Dalam wawancara dengan 9 News, Fitzgerald mengatakan bahwa ukuran marshmallow sangat "pas" untuk menyumbat esofagus anak.
Dan teksturnya membuat marshmallow sulit untuk dikeluarkan, bahkan dengan teknik pertolongan pertama seperti pukulan punggung (back blows) atau dorongan dada (chest thrusts).
Nikki Jurcutz dari lembaga edukasi Tiny Hearts juga menegaskan bahwa marshmallow sering dianggap remeh oleh orang tua karena bentuknya yang lucu dan rasanya yang disukai anak-anak.
Padahal, begitu makanan ini masuk ke tenggorokan balita dan menyumbat saluran napas, kondisi bisa berubah gawat dalam hitungan detik. Bahkan teknik pertolongan standar tidak selalu mampu membuka jalan napas jika marshmallow sudah menyumbat total.
Baca Juga: Tips Membuat Roti Kukus Srikaya, Jajanan yang Viral di TikTok
Popcorn Juga Masuk Daftar Hitam
Tak hanya marshmallow, popcorn juga mendapat peringatan keras dari para ahli kesehatan anak. Rumah Sakit Anak Royal Children’s Hospital dan pedoman dari Pemerintah NSW di Australia mencantumkan popcorn sebagai makanan berisiko tinggi bagi anak-anak balita.
Popcorn dapat dengan mudah terhirup dan menyumbat saluran pernapasan, yang sering kali tidak disadari oleh pengasuh maupun petugas daycare. Salah satu orang tua bahkan membagikan pengalamannya di Instagram Tiny Hearts Education, bahwa anaknya yang belum berusia dua tahun disajikan popcorn di tempat penitipan anak, sebelum akhirnya dia protes dan pihak daycare menghentikan praktik tersebut.
Menurut data dari Australian Institute of Health and Welfare, sebanyak 321 bayi di bawah usia empat tahun dirawat di rumah sakit akibat tersedak pada tahun 2021–2022. Angka ini mencerminkan pentingnya penyusunan ulang pedoman konsumsi makanan ringan yang aman bagi balita.
Holly Fitzgerald juga mendorong adanya kampanye besar-besaran yang membahas keamanan makanan bagi anak usia dini, sesuatu yang terakhir kali dilakukan sekitar 20 tahun lalu.
Tips Aman untuk Orang Tua
Jika tetap ingin memberikan marshmallow, para ahli menyarankan untuk memotongnya kecil-kecil atau menggantinya dengan versi mini. Namun, sebaiknya makanan seperti marshmallow dan popcorn dihindari sepenuhnya untuk anak usia di bawah lima tahun, terutama balita 0–3 tahun yang refleks menelannya belum sempurna.
Isu marshmallow tidak hanya soal kehalalan, tetapi juga menyangkut keselamatan nyawa anak. Penting bagi orang tua untuk tidak hanya memperhatikan label, tetapi juga memahami risiko tersembunyi dari makanan ringan yang tampaknya tidak berbahaya. Karena pada akhirnya, mencegah jauh lebih baik daripada menyesal di kemudian hari.
Baca Juga: Ide Usaha Jajanan Kekinian Otak-Otak Crispy dan Tips untuk Perempuan yang Ingin Mulai Bisnis
(*)