Istilah Kidult Viral di TikTok, Orang Dewasa Mengoleksi Mainan Anak

Tim Parapuan - Selasa, 13 Februari 2024
Orang dewasa suka mengoleksi mainan anak-anak seperti yang viral di TikTok.
Orang dewasa suka mengoleksi mainan anak-anak seperti yang viral di TikTok. (shih-wei/Getty Images)

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan di sini ada yang masih menyukai dan mengoleksi mainan anak-anak?

Kalau iya, sama seperti yang sedang viral di TikTok di mana banyak pengguna yang menampilkan koleksi mainannya.

Mainan anak-anak tersebut seperti boneka dan berbagai figur karakter.

Mengutip Kompas.com, sebutan yang viral di TikTok ini adalah kidult.

Kidult adalah mereka yang sudah berusia dewasa, tetapi masih senang menikmati kehidupan anak-anak atau remaja.

Tidak bahaya, terkadang ini bisa juga sebagai cara bagi Kawan Puan untuk bernostalgia kepada masa kecil.

Istilah yang populer di TikTok ini bisa juga menjadi hiburan bagi Kawan Puan yang sedang merasa bosan.

Kidult sendiri berasal dari gabungan kata "kids" yang berarti "anak-anak" dan "adult" yang artinya "orang dewasa".

@andreaa_lala Abriendo mas blind boxes Disney de Pop Mart ????♥️ #blindbox #disney #unboxing #popmart #princess ♬ sonido original - Andrea⚡️

Baca Juga: Film Dokumenter Dirty Vote Viral di TikTok, Ini Profil Bivitri Susanti

Sebutan ini pertama kali dipopulerkan oleh psikolog di Stevens Institute of Technology yaitu Jim Ward-Nichols.

Kidult di sini ditujukan bagi orang dewasa yang menyukai mainan anak-anak dan tidak ragu untuk membeli dan mengoleksinya.

Tak jarang kidult yang menggambarkan perilaku viral di TikTok ini juga dinilai oleh Jim mengikuti kebiasaan anak-anak tersebut.

Namun, tahukah Kawan Puan bahwa di balik istilah ini ternyata tak hanya berpegang pada kesukaan pada mainan saja.

Jadi, hal ini tidak berbahaya karena adalah kebebasan dalam mengoleksi mainan sebagai pelepas penat.

Dulunya istilah yang populer di TikTok ini ditujukan bagi pemuda Amerika tahun 1960-an yang enggan meninggalkan rumah dan hidup sendiri.

Saat itu, orang dewasa berusia di atas 25 tahun tidak mau berpisah dari orang tuanya.

Hal itu memberi dampak pula pada ketidaktertarikan mereka pada menikah dan membeli rumah.

Baca Juga: Mental Exhaustion Viral di TikTok, Ini Gejala dan Penyebabnya

Namun, kidult ini tidak berpengaruh pada kepintaran seseorang, ya, Kawan Puan.

Adapun terkait mengoleksi mainan anak-anak, menurut psikolog di University of Pittsburgh, Beatriz Luna, sebetulnya ada banyak faktor. 

Salah satunya yaitu sebagai bentuk orang dewasa yang ingin bernostalgia kembali ke masa kecilnya.

Tahukah Kawan Puan, mengutip Fox Businesses via Kompas.com, orang dewasa mampu menyumbang hingga 9 miliar dollar, lho, dalam membeli mainan anak!

Angka tersebut agaknya menjelaskan kegemaran orang dewasa pada mainan figur.

Ada pula anggapan bahwa perilaku  ini menunjukkan bahwa orang dewasa yang enggan untuk menghadapi penambahan usia.

Dosen psikolog UNISA dikutip dari Kompas.com, juga menyebut perilaku ini bisa saja sebagai pemenuhan keinginan yang belum sempat terpenuhi.

"Hal ini membuat mereka hanya fokus pada pemenuhan psikologis terhadap ego diri saja tanpa mempertimbangkan nilai lainnya," ungkap Ratna.

Namun, kembali lagi kepada motivasi diri sendiri terhadap kegemaran yang viral di TikTok ini, yang penting tidak merugikan diri atau menyebabkan ketergantungan yang berdampak buruk.

Baca Juga: Viral di TikTok Istilah Boyfriend Material, Kenali 6 Ciri-cirinya

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN



REKOMENDASI HARI INI

Minum Kopi Sebelum Olahraga, Apa Manfaat dan Risikonya?