Kesabaran Setipis Tisu, 9 Langkah Ini Bantu Kamu Berhenti Meneriaki Anak

Arintha Widya - Minggu, 4 Februari 2024
Kesabaran Setipis Tisu, 9 Langkah Ini Bantu Kamu Berhenti Meneriaki Anak
Kesabaran Setipis Tisu, 9 Langkah Ini Bantu Kamu Berhenti Meneriaki Anak Freepik

5. Respons Secara Rasional

Merespons secara langsung dan refleks biasanya akan memberikanhasil berupa teriakan atau kata-kata negatif.

Respons perilaku anak secara lebih rasional, dan kamu akan bisa lebih mengendalikan diri dan emosimu.

6. Tetapkan Batasan Baru

Selanjutnya, kamu bisa menetapkan batasan baru dengan mengucapkan beberapa contoh kalimat berikut:

- Ibu bisa lihat kamu sedang frustrasi karena ibu bilang sebelum makan malam tidak boleh ngemil. Sebentar lagi makan malam siap, kok.

- Kamu kesal karena menara legonya ambruk, ya? Tapi ibu tidak bisa membiarkanmu memukul ibu. Memukul tidak baik.

Kuncinya adalah menyebutkan emosi yang mungkin dirasakan anak, supaya ia bisa mengidentifikasi emosinya sendiri ketika dewasa.

7. Ulangi dan Ulangi

Baca Juga: 4 Perilaku Menyebalkan Balita, Ternyata Ini yang Coba Mereka Ungkapkan

Sekali kamu menetapkan batasan dan anak melewatinya, kamu perlu mengulangi kembali.

Berhenti sejenak dan tarik napas, jelaskan pada anak, dan beri tahu lagi tentang batasannya.

8. Beri Dirimu Ruang

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Kamu tetaplah manusia biasa yang bisa merasa lelah, marah, dan kehilangan kesabaran.

9. Meminta Maaf

Ketika kehilangan kesabaran dan marah ke anak, ingat untuk selalu meminta maaf pada si kecil setelahnya.

Itulah tadi beberapa langkah yang bisa membantumu merespons kelakuan menyebalkan anak tanpa marah dan berteriak.

Mudah-mudahan dengan langkah-langkah di atas, kamu menjadi ibu yang lebih bisa sabar menghadapi kelakukan si kecil, ya.

Baca Juga: 6 Kalimat Pendek yang Ampuh Digunakan Saat Mendisiplinkan Anak

(*)