Di era tersebut, Friendster sukses mencapai angka tinggi pengguna sekitar 10 juta.
Beberapa bulan setelahnya, Friendster memiliki dua kompetitor yaitu MySpace dan Facebook.
Keduanya memberikan fitur yang mirip dengan Friendster, tetapi yang menjadi tantangan adalah tawaran berbeda yang tidak didapatkan dari Friendster.
Contohnya pada MySpace yang memperbolehkan pengguna di bawah 16 tahun masuk.
Tak hanya karena kendala persaingan, Friendster juga mengalami hambatan pada kinerja servernya atas penggunanya yang semakin banyak.
Alhasil lalu lintas akses media sosialnya menjadi lambat dan padat serta terjadi gangguan pada berbagai fitur dan menghambat kepuasan dan kenyaman aktivitas pengguna.
Atas kendala yang menurunkan jumlah pengguna, hal tersebut membuat Friendster menjual kepemilikan saham mereka ke Facebook pada 2010.
Friendster gagal dalam mempertahankan keuntungan perusahaan dan akhirnya berhenti beroperasi pada 14 Juni 2015.
Kini, Friendster kembali menunjukkan eksistensinya. Bagi Kawan Puan yang tertarik, dapat menunggu informasi lebih lanjut dari situs resmi mereka, ya!
Baca Juga: Populer di Media Sosial, Ini 7 Ide Nama Anak untuk Calon Orang Tua Gen Z
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN
