Tingkatkan Kesehatan Siswa, AIA dan Majalah Bobo Ajak Sekolah Ikut Kompetisi Ini

Citra Narada Putri - Jumat, 26 Januari 2024
Program AIA Healthiest School telah memasuki tahap Teachers Workshop, Senin (22/1/2024).
Program AIA Healthiest School telah memasuki tahap Teachers Workshop, Senin (22/1/2024). DOK. AIA

Parapuan.co - Bukan hanya prestasi akademis yang perlu jadi perhatian sekolah, tapi kesehatan anak didik juga salah satu indikator penting dalam pendidikan berkualitas. 

Bagaimana tidak? Data Kementerian Kesehatan dan UNICEF menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, anak-anak usia sekolah di Indonesia mengalami berbagai masalah kesehatan.

Mulai dari stunting, obesitas, hingga gangguan kesehatan mental dialami oleh anak-anak usia sekolah.

Lebih dari itu, berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa banyak anak usia sekolah yang menjalani gaya hidup kurang sehat.

Seperti jarang melakukan aktivitas fisik, kurang minum, tidak pernah sarapan, serta sering mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan.

Untuk meningkatkan kesehatan anak didik, AIA bersama Majalah Bobo pun mengajak para guru menciptakan langkah perubahan lewat Kompetisi AIA Healthiest Schools.

Kompetisi ini merupakan bagian dari Program AIA Healthiest Schools yang mendukung kampanye Sekolah Sehat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program AIA Healthiest School ini pun dijalankan di lima negara lainnya selain Indonesia, yaitu Australia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Hong Kong.

Seperti disampaikan oleh Head of Brand and Sponsorship AIA Indonesia Gandis Mahatmi, proyek inisiatif yang dilakukan oleh sekolah asal Vietnam menjadi salah satu pemenang Kompetisi AIA Healthiest Schools pada 2023.

Baca Juga: Majalah Bobo dan Mizora Jewelry Hadirkan Koleksi Perhiasan Nirmala dari Negeri Dongeng

“Sekolah tersebut punya masalah, dimana banyak siswa yang memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat. Terlalu banyak konsumsi makanan siap saji dan kurang makan sayuran, jadi gizi tidak seimbang,” jelas Gandis.

Usai ditelusuri, anak didik di sekolah tersebut memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji dan makanan dengan gizi kurang seimbang.

Padahal, pola makan yang tidak sehat dapat mengganggu produktivitas siswa di sekolah.

“Dibantu oleh materi pembelajaran dari program AIA Healthiest School, sekolah tersebut membuat proyek ‘Eat Healthy, Live Green’. Mereka perbaiki menu makanan di kantin, mensosialisasikan makan sehat dengan gizi seimbang, hingga membangun kebun sayur yang hasilnya dimakan sendiri oleh siswa di sana,” jelas Gandis.

Selain di Vietnam, Gandis juga memberi contoh inisiatif yang dilakukan oleh sekolah asal Thailand yang menjadi salah satu pemenang Kompetisi AIA Healthiest Schools.

Sekolah tersebut membuat program bertajuk “3F” yang terdiri dari Food Safety, Food Management, dan Food Knowledge Connection.

“Program 3F tidak hanya memperhatikan menu yang sehat, tetapi juga lingkungan dapurnya harus bersih. Bahkan, sampah makanan juga diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan tanaman,” paparnya.

Proyek inisiatif oleh sekolah-sekolah partisipan AIA Healthiest Schools ini pun diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah di Indonesia untuk bisa mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bahagia.

“Program ini harapannya bukan hanya sekadar kompetisi saja, lalu sekolah mendapatkan hadiah. Tetapi, apa yang dipelajari oleh Bapak dan Ibu di program ini, dapat diimplementasikan oleh anak-anak di rumah mereka,” tutup Gandis.

Baca Juga: AIA dan Majalah Bobo Dukung Kampanye Sekolah Sehat Lewat AIA Healthiest Schools

Menanggapi hal tersebut, Editor in Chief Majalah Bobo, David Togatorop, pun menilai bahwa program AIA Healthiest Schools dapat menjawab aspek permasalahan yang dialami oleh kebanyakan sekolah di Indonesia.

“Program AIA Healthiest Schools sendiri fokus pada pengembangan empat pilar, yaitu makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, serta sehat dan lestari,” jelas David dalam acara bertajuk “Teachers Workshop” yang digelar di Kompas Gramedia, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Sebagai informasi, Teachers Workshop merupakan acara kolaborasi AIA dan Majalah Bobo. Acara tersebut dihadiri oleh seratus sekolah yang telah melakukan registrasi pada situs AIA Healthiest Schools.

Adapun tujuan dari acara ini adalah membimbing para guru agar dapat menyusun dan mengirimkan proyek atau inisiatif mereka yang ditujukan untuk membuat anak sekolah menjadi lebih sehat dalam Program AIA Healthiest Schools melalui situs AHS. Setiap proyek pun akan dikompetisikan dalam program tersebut.

“Lewat Kompetisi AIA Healthiest Schools, Bapak dan Ibu guru dapat menjelaskan tantangan atau kondisi apapun terkait empat pilar tersebut di sekolah masing-masing. Lalu, merumuskan solusi untuk menyelesaikan masalah dan tujuan akhir yang ingin dicapai,” jelas David lagi.

Terkait penilaian, David mengatakan ada tiga aspek yang akan menjadi penilaian utama bagi para juri.

“Pertama, inisiatif proyek yang diimplementasikan. Kedua, langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan tujuan dari proyek tersebut. Ketiga, manfaat dan dampak positif yang dihasilkan proyek tersebut, serta perbedaannya sebelum dan sesudah mengimplementasikan proyek,” papar David.

Nantinya, seluruh partisipan berkesempatan untuk mengikuti Kompetisi AIA Healthiest Schools di tingkat nasional dan internasional, serta memenangkan hadiah dengan total Rp 1,5 miliar.

Untuk informasi lebih lanjut terkait AIA Healthiest Schools dan mengikutiprogram tersebut, kunjungi ahs.aia.com/id/id.

(*)

Baca Juga: From the Netherlands to Indonesia, Pameran Perjalanan Bobo dari Generasi ke Generasi