"Ngobrol sama acting consultant, selama dua minggu research bareng (tentang isu kekerasan seksual) dan mendalami script bareng-bareng," ujar Yasmin.
Series ini juga menggambarkan tentang post-traumatic stress disorder (PTSD) yang biasanya dialami oleh korban kekerasan seksual.
PTSD merupakan sebuah kondisi masalah mental akibat mengalami kejadian traumatis.
Amara dalam series ini digambarkan memiliki kondisi PTSD yang membuatnya sampai memiliki imajinasi seakan kejadian tersebut masih terjadi kepadanya.
Hal ini membuat diri Amara tidak dapat mempercayai siapa pun.
Melalui series ini, Yasmin berharap dapat tersampaikannya awareness kepada penonton terkait pentingnya isu kekerasan seksual.
"Semoga series ini bisa memberikan awareness ke penonton semua bahwa ini (menjadi korban kekerasan seksual) bukan hal yang gampang untuk dilewati," ucapnya.
Melalui penggambaran karakter perempuan Amara, disampaikan bagaimana sisi pandang seorang korban kekerasan seksual dalam memperjuangkan dirinya.
Bagaimana yang awalnya seseorang memiliki impian, tetapi tiba-tiba impiannya diambil begitu saja.
"Dan semoga Amara-Amara (penyintas atau korban kekerasan seksual) di luar sana nggak merasa sendirian," harap Yasmin.
Series yang menyuguhkan kisah nan penting untuk diangkat ini dapat Kawan Puan saksikan mulai 27 Januari 2024 di Vidio, setiap Sabtu.
Baca Juga: Sinopsis Film Women From Rote Island, Lantang Suarakan Isu Kekerasan terhadap Perempuan
(*)
