"Waktu di corporate itu aku enggak lama. Habis tiga bulan, aku enggak ngelanjutin," ujarnya disusul tawa.
Setelah itu, Sabrina mencoba bekerja di klinik dan sempat menjadi konsultan di suatu perusahaan.
Namun, ia juga merasa tidak cocok bekerja sebagai karyawan sampai akhirnya kembali berganti karier.
"Habis itu aku nyari-nyari, kayaknya aku lebih cocok ke konseling, deh. Karena basic-nya aku memang psikolog klinis," tutur Sabrina.
Sabrina Maidah menambahkan, ia lebih suka mengobrol dan bertemu dengan klien langsung ketika berkonsultasi.
Memanfaatkan Media Sosial untuk Media Konseling
Semenjak pandemi, waktu Sabrina untuk bertemu langsung dengan klien sangat terbatas.
Alhasil, ia pun terjun ke media sosial dan memanfaatkan platform tersebut untuk berbagi serta mengedukasi para perempuan tentang berbagai tema.
Salah satu yang diangkat saat itu adalah berkaitan dengan kekerasan dalam hubungan yang banyak dialami perempuan.
Baca Juga: Catat! Prospek Kerja Psikolog yang Terbuka Lebar di Berbagai Bidang
