Peran Support System dalam Proses Pengobatan Pengidap Kanker Paru-Paru

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 25 November 2023
Caregiver bagi penderita kanker paru-paru.
Caregiver bagi penderita kanker paru-paru. Freepik

Parapuan.co - Kanker paru-paru menduduki posisi ketiga sebagai penyebab kematian tertinggi.

Sebagai informasi, menurut data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) tahun 2020, terdapat 34,783 kasus baru kanker paru di Indonesia, dan 30,843 penderita meninggal dunia.

Artinya, data tersebut menunjukkan bahwa kanker paru-paru menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.

Lebih lanjut, diketahui pula bahwa lebih dari 70% pasien kanker paru di Indonesia merupakan usia produktif atau bahkan lebih muda.

Salah satu penyebab kanker paru sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi lantaran penanganan yang telat karena banyak pasien yang mengabaikan gejala kanker paru-paru.

Pasalnya, gejala yang ditimbulkan kanker paru-paru mirip seperti penyakit pernapasan pada umumnya, yakni batuk yang tak kunjung sembuh hingga kesulitan bernapas.

Sementara, seseorang yang telah didagnosis mengidap kanker paru-paru memerlukan perawatan intensif.

Dalam proses pemulihan, seorang penderita kanker paru-paru bukan hanya membutuhkan penayangan medis, melainkan juga diperlukan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM,
FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia dalam webinar bertajuk "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya" pada Jumat, (24/11/2023).

Baca Juga: Sering Terlambat Diagnosis, Ini Pentingnya Deteksi Dini untuk Pencegahan dan Penanganan Kanker di Indonesia

Pentingnya Support System bagi Penderita Kanker Paru-Paru

"Setiap pasien pastinya memiliki kondisi yang berbeda-beda, baik fisik dan juga mental. Untuk itu, peran perawat, tenaga medis maupun support system dari orang-orang sekitar, merupakan hal vital bagi para pasien," ucap Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo.

Bukan itu saja, Prof. Aru juga menjelaskan bahwa support system dapat memberikan kekuatan untuk para pasien dalam menjalani ragam perawatan yang melelahkan.

"Support system tersebut diharapkan bisa menjadi sumber kekuatan bagi para pasien untuk menjalani ragam perawatan dan memiliki optimisme menghadapi pengobatannya untuk mendapatkan hasil yang terbaik," tambahnya.

Selaras dengan Prof. Aru, Hada Kusumonegoro, putri Indro Warkop sekaligus caregiver mendiang ibunya yang meninggal dunia karena mengidap kanker paru, juga mengakui pentingnya peran support system dalam masa perawatan.

"Saya ingat sekali, ketika almarhumah ibu saya didiagnosis mengidap kanker paru, saya merasa dunia saya runtuh seketika,"cerita Hada Kusumonegoro.

Mendengar sang ibu didiagnosis mengidap kanker paru seakan membuat dunianya runtuh, begitu pun dengan perasaan ibunya.

Meski begitu, Hada tak ingin terlalu lama hanyut dalam kesedihan dan bergegas untuk mendampingi ibunya dalam segala proses perawatan.

Baca Juga: 5 Manfaat Berenang bagi Kesehatan Paru-Paru hingga Postur Tubuh

"Tapi, saya tidak bisa terus hanyut diam dalam kehancuran itu. Ibu dan keluarga butuh pegangan untuk bertahan dan melalui cobaan yang kami terima ini," ungkap Hada.

"Saya pun tersadar bahwa saya harus menjadi pendamping yang kuat untuk bisa menguatkan almarhumah ibu. Untungnya, saya bertemu dengan para tenaga medis terbaik semasa saya menemani ibu berobat untuk menghadapi kanker parunya," tambahnya.

Hada juga menjelaskan bahwa kesempatan di hari esok adalah sesuatu yang berharga untuknya.

(*)

Hari Lebaran Jadi Momen Memaafkan, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental