Jadi Tempat Pelaksanaan Minahasa Wakefest 2023, Ini Pesona Sport Tourism Danau Tondano

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 14 November 2023
Ketua Panitia Pelaksana Minahasa Wakefest 2023, Rio Dondokambey menjelaskan kegiatan tersebut di depan awak media.
Ketua Panitia Pelaksana Minahasa Wakefest 2023, Rio Dondokambey menjelaskan kegiatan tersebut di depan awak media. (DOK.DONNY FERNANDO)

 Baca Juga: Jadi Lokasi Syuting Film Ngeri-Ngeri Sedap, Ini 5 Fakta Menarik Danau Toba

Bahkan, Indonesia memiliki atlet legendaris di dua cabang olahraga tersebut.

“Di Sulawesi Utara banyak pemain yang berperan mempopulerkan olahraga ini sebenarnya. Memang, di beberapa wilayah lain belum familiar tetapi Sulawesi Utara sendiri menjadi pemain yang cukup legendaris di cabang olahraga ini,” kata Rio.

Ada perbedaan di antara wakeboard dan wakesurfs. Wakeboard adalah kombinasi dari waterskiing, snowboarding, dan surfing. Pada kompetisi, setiap rider wakeboard diperbolehkan untuk
menunjukkan rutinitas manuver yang mereka pilih.

Penilaian akan ditekankan pada eksekusi, intensitas, dan komposisi. Rider diharapkan dapat menunjukkan manuver smooth, mengalir, dan dengan berbagai variasi trik. Semua harus dieksekusi dengan rapi dan setinggi mungkin dari permukaan air.

Sementara itu, wakesurfs adalah olahraga air di mana rider menaiki selancar. Namun, saat memulai berselancar rider berpegangan pada sebuah tali penarik yang dikaitkan pada perahu.

Setelah papan seluncur naik ke permukaan air, mereka melepaskan tali penari tersebut dan bebas berselancar.
Rio juga menjelaskan bahwa akan ada beberapa kategori yang akan dipertandingkan dalam Minahasa Wakefest 2023.

Pada cabang wakeboard terdapat kategori Junior Boys and Girls Under 14, Novice Men and Women, Intermediate Men and Women, Advance Men and Women, Masters Men
and Women, serta Open Men and Women.

Pada cabang wakesurfs, terdapat kategori Junior Boys and Girls Under 14, Novice Men and Women, Intermediate Men and Women, serta Open Men dan Women.

Rio menjelaskan, bahwa saat ini sejumlah persiapan telah dilakukan untuk menyambut gelaran Minahasa Wakefest. Area danau yang menjadi trek kompetisi telah diberi pembatas agar tanaman enceng gondok tidak menginfiltrasi area tersebut.

Baca Juga: Tips Memakai Kain Pinawetengan, Badan Berisi Pakai Motif Acak

Tak hanya itu, pembenahan sarana dan prasarana serta infrastruktur pun sudah dilakukan oleh BPPD Minahasa untuk menyambut para atlet serta wisatawan yang datang demi menonton Minahasa Wakefest 2023.

Sementara itu, ada alasan mengapa Danau Tondano pas untuk melakukan dua cabang olahraga ini.

Kondisi air dan angin di Danau Tondano dinilai cenderung aman untuk melakukan wakeboarding dan wakesurfing.

Hal itu disampaikan oleh Nadya Atalia Sinaga, atlet wakeboarding yang juga turut menyaksikan peluncuran Minahasa Wakefest 2023.

“Sejak kecil saya sudah berlatih di Danau Tondano. Istimewanya danau tersebut tidak hanya alamnya yang indah, tetapi juga luas danau yang ideal. Ketika kondisi sedang berangin di salah satu
sisi, kami bisa berpindah ke sisi yang lebih tenang. Selain itu, Danau Tondano cenderung aman untuk wakeboarding dan wakesurfing,” ujar Nadya dalam kesempatan terpisah.

Pesona Minahasa sebagai Rumah bagi Semua Orang

Pemprov Sulawesi Utara dan Pemkab Minahasa juga telah menyiapkan side event yang dapat mempromosikan masyarakat dan budaya Minahasa. Menurut Rio, Minahasa dan area Danau
Tondano memiliki potensi wisata unik dan menarik, baik bagi wisatawan domestik maupun internasional.

Jemmy Kumendong kembali menjelaskan bahwa Kabupaten Minahasa memiliki pesona wildlife tourism, eco tourism, food tourism, dan cultural tourism.

“Danau Tondano dikelilingi enam kecamatan yang punya potensi-potensi wisata tersebut. Minahasa memiliki pantai, gunung dan danau dan yang menjadi keunikan Kabupaten Minahasa dibandingkan kabupaten lainnya di provinsi Sulawesi Utara,” terang Jemmy.

Side event, kata Jemmy akan diselenggarakan setiap selesai pertandingan, yakni pukul 16.00 WITA. Pada kesempatan itulah side event berupa atraksi budaya, pengenalan desa-desa wisata, dan tradisi Minahasa akan dilakukan.

Selaras dengan tema Minahasa Wakefest 2023, “Lake Tondano, Home for Everyone”, Kabupaten Minahasa tempat Danau Tondano berada juga memiliki tingkat keragaman dan toleransi budaya yang tinggi.

Kabupaten Minahasa memiliki Kampung Jawa-Tondano dan Jawa-Tomohon. Keragaman etnis itu dirangkul dengan harmonis oleh warga Kabupaten Minahasa. Selain itu, warga Kabupaten Minahasa juga memiliki toleransi yang tinggi antar umat beragama.

Kemudian, Kabupaten Minahasa, khususnya di sekitar Danau Tondano juga memiliki potensi eco tourism, seperti Pantai Timur yang berpasir putih dan tempat penetasan penyu serta kolam mata air panas alami. Terdapat pula lokasi bird watching bagi pencinta wildlife tourism.

Sementara itu, tak dapat dilupakan juga bahwa Kabupaten Minahasa memiliki potensi cultural tourism termasuk mengangkat kepercayaan leluhur dan ragam kekayaan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Minahasa.

Bicara soal makanan, toleransi dan keragaman juga tecermin dalam setiap makanan khas Minahasa. Budaya-budaya yang berbeda seakan berkelindan di dalam sebuah hidangan. Ragam kekayaan tersebut juga sejalan dengan tagline Unforgettable Minahasa.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Minahasa Sizzy Matindas pun turut menyatakan harapannya.

“BPPD Minahasa bangga dapat mewujudkan kegiatan pertandingan olahraga tingkat internasional di Sulawesi Utara dan tentunya kebanggaan ini tidak hanya menjadi milik kabupaten Minahasa tetapi juga provinsi Sulawesi Utara. Semoga ini menjadi awal dari beragam pertandingan internasional di Sulawesi Utara dan awal dari berbagai kegiatan multidimensi dan multidisiplin dari
BPPD Minahasa,” kata Sizzy Matindas. 

Ia juga berharap, Minahasa Wakefest 2023 dapat turut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Minahasa yang memiliki luas wilayah 121.043,31 ha dan terdiri dari terdiri dari 25 kecamatan, 43 kelurahan dan 227 desa.

Baca Juga: 4 Motif Paling Diminati dari Kain Pinawetengan, Wastra Khas Minahasa

(*)

Rangkaian Acara Hari Tari Dunia 2024 di Solo: Menampilkan Pagelaran Trilogi Tari