Ini Cara Mengetahui Apakah Kamu Pencari Lowongan Kerja yang Reaktif atau Proaktif

Citra Narada Putri - Sabtu, 24 Juni 2023
Pencari lowongan kerja reaktif dan proaktif.
Pencari lowongan kerja reaktif dan proaktif. (Anawat_s/iStockphoto)

Parapuan.co - Di tengah semakin sengitnya persaingan dunia profesional, penting bagi Kawan Puan mengetahui kategori pelamar lowongan kerja.

Ada dua kategori pelamar lowongan kerja, yaitu reaktif dan proaktif

Masing-masing kategori pelamar lowongan kerja tersebut pun punya behaviour yang berbeda.

Melansir dari Saltwire, ini dia cara mengetahui apakah kamu pencari kerja yang reaktif atau proaktif.

1. Ketika melamar lowongan kerja dan tidak mendapatkan jawaban, orang reaktif dan proaktif akan:

- Reaktif: Ditolak dan menyerah pada perusahaan.

- Proaktif: Ditolak, berterima kasih kepada orang yang menolaknya dan terus membangun hubungan dengan perusahaan.

Para pencari kerja reaktif akan mencari pekerjaan secara pasif, mengirimkan lamaran hanya untuk pekerjaan yang mereka yakini memiliki peluang untuk didapatkan.

Sederhananya, para job seeker reaktif hanya mencari lowongan kerja yang ada atau di situs web perusahaan.

Baca Juga: 5 Lowongan Kerja yang Cocok untuk IRT, Tetap Cuan Walau di Rumah Aja

Pencari kerja reaktif malas mencari pekerjaan, sehingga kerap menyalahkan para  pemberi kerja. 

Oleh karena itu, pencari kerja yang reaktif cenderung memiliki pencarian kerja yang lebih lama dan lebih mudah puas dengan pekerjaan apa pun yang mereka dapatkan.

2. Setelah melamar lowongan kerja dan menunggu jawaban dari pemberi kerja, orang reaktif dan proaktif akan:

- Reaktif: Melamar pekerjaan dan menunggu (berharap) tanggapan.

- Proaktif: Terhubung dengan pemberi kerja.

Para pencari kerja proaktif mengendalikan pencarian kerja, dengan arti mereka akan mencari peluang sebelum peluang muncul di papan pekerjaan atau situs web perusahaan.

Bahkan para pelamar lowongan kerja yang reaktif akan membangun jejaring dengan para pemberi kerja. 

Dengan begitu, mereka akan mendapatkan akses ke pasar kerja tersembunyi, yang mungkin tak banyak diketahui banyak orang.

Baca Juga: Red Flag di CV Lowongan Kerja yang Bikin Kamu Terancam Gagal Diterima

Sering kali, saat melamar pekerjaan di pasar kerja tersembunyi, kamu bisa menjadi satu-satunya pelamar yang dipertimbangkan, atau mungkin salah satu dari lima pelamar.

Maka para pencari kerja proaktif lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan yang sangat diinginkan yang sejalan dengan tujuan karir mereka.

3. Setelah melakukan interview dan ditolak perusahaan, orang reaktif dan proaktif akan:

- Reaktif: Mengkritik proses perekrutan karena tidak memberi mereka kesempatan yang adil.

-  Proaktif: Menerima proses perekrutan dan mempertimbangkan cara untuk menonjol.

Perbedaan antara pencari kerja reaktif dan proaktif tidak ada hubungannya dengan gelar, keterampilan, atau pengalaman.

Perbedaannya adalah pola pikir mereka, yang mana pencari kerja yang proaktif mendasarkan harapan pada kenyataan, sedangkan mereka yang reaktif mendasarkan harapan pada bagaimana dunia yang diinginkan.

Padahal kita sepenuhnya bertanggung jawab untuk memilih pola pikir kita sendiri.

Itu dia perbedaan pelamar lowongan kerja reaktif dan proaktif. Kira-kira Kawan Puan masuk dalam kategori yang mana?

(*)

Baca Juga: Hari Musik Sedunia, Ini Lowongan Kerja di Industri Musik Selain Jadi Penyanyi