Tantangan Pilot Perempuan di Dunia Aviasi yang Didominasi Laki-Laki

Arintha Widya - Kamis, 22 Juni 2023
Tantangan pilot perempuan di dunia aviasi menurut Mellisa Anggiarti
Tantangan pilot perempuan di dunia aviasi menurut Mellisa Anggiarti Tangkapan Layar Podcast Cerita Parapuan

Parapuan.co - Bekerja di bidang yang didominasi oleh laki-laki merupakan tantangan tersendiri bagi perempuan.

Selain diskriminasi karena dianggap kurang cakap, perempuan kerap menjadi objek pelecehan verbal maupun nonverbal.

Hal ini pulalah yang dirasakan oleh Mellisa Anggiarti, salah satu pilot perempuan di dunia aviasi Indonesia.

Mellisa Anggiarti mengungkapkan apa yang menjadi tantangan baginya bekerja di dunia aviasi yang didominasi laki-laki.

Ia menjelaskan pengalamannya saat diundang ke Podcast Cerita Parapuan Episode 37 belum lama ini.

Menurut Mellisa Anggiarti, tantangan utamanya adalah tentang tidak adanya regulasi yang melindungi perempuan dari diskriminasi dan pelecehan.

Pengalaman Mellisa Anggiarti Alami Pelecehan dan Diskriminasi

Selama menggeluti dunia aviasi, perempuan lulusan jurusan Filsafat Universitas Indonesia itu pernah mengalami pelecehan dan diskriminasi.

Ironisnya, tindakan yang diterima tersebut tidak disadari sebagai pelecehan dan diskriminasi oleh pihak yang melakukan.

Baca Juga: Mengenal Mellisa Anggiarti, Finalis Abang None yang Jadi Pilot Garuda

"Aku sendiri pernah mengalami beberapa kali. Sifatnya sebenarnya verbal dan ada satu kali sentuhan," tutur Mellisa kepada PARAPUAN.

"Tetapi yang aku alami tuh masih karena mereka tidak tahu bahwa itu bentuk pelecehan," imbuhnya.

Mellisa Anggiarti menambahkan, tindakan yang ia terima dianggap oleh pelaku sebagai candaan semata.

Alhasil mereka pun hanya meminta maaf setelah ditegur dan diberi tahu bahwa tindakannya termasuk kekerasan.

"Kalau verbal biasanya mereka pikir itu adalah bercanda saja," kata pilot yang juga finalis Abang None Jakarta tahun 2012 itu.

"Begitu sentuhan gitu ya mereka anggapnya bercanda aja. Begitu udah ditegur baru, 'Oh iya sorry'," ungkap Mellisa lagi.

Meski ada yang meminta maaf secara langsung dan tidak mengulangi, tetapi ada pula oknum lain yang bertindak sebaliknya.

Mellisa berkisah, suatu kali ia pernah sampai melaporkan apa yang dialaminya kepada atasan.

"Ada satu kejadian saya tegur enggak terima, lalu mencoba lagi yang akhirnya di-report gitu," terangnya.

Baca Juga: Simak! Ini 3 Hal yang Perlu Dipersiapkan Perempuan untuk Jadi Pilot

Namun, tantangan lain ia hadapi ketika melapor yaitu pihak yang menerima laporan tidak mengetahui bahwa apa yang dialami Mellisa termasuk pelecehan.

Pentingnya Regulasi Terkait Kesetaraan di Dunia Aviasi

Hal yang dialami Mellisa Anggiarti tersebut membuatnya paham bahwa sistem dan regulasi di dunia aviasi belum mengatur soal diskriminasi dan pelecehan.

Padahal, tindakan semacam itu terbilang cukup rentan terjadi di dunia aviasi.

"Sebenarnya secara sistem itu belum ada yang bener-bener bisa handle report ini," ujar Mellisa.

"Definisi pelecehan yang mereka anut itu kayak fisik, semuanya berpikir fisik dan menyerang bagian-bagian tubuh yang sensitif, bukan verbal," tambahnya.

Ia juga mengatakan, "Mereka belum kenal karena belum ada sosialisasinya tentang itu di dunia aviasi."

Keprihatinan inilah yang membuat Mellisa dan rekan-rekan pilot perempuan menginiasi Respectful Workplace untuk menciptakan ruang aman.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai hal itu, Kawan Puan dapat mengakses video lengkap Podcast Cerita Parapuan Episode 37 bersama Mellisa Anggiarti berikut ini!

 Baca Juga: Sempat Demotivasi, Begini Kisah Pilot Mellisa Anggiarti Semangat Lagi

(*)