ILO Rilis Program Studi yang Lebih Inklusif untuk Tenaga Kerja Maritim Indonesia

Citra Narada Putri - Selasa, 23 Mei 2023
Pelaut perempuan.
Pelaut perempuan. Nataliia Nesterenko/iStockphoto

Ditekankan oleh Michiko Miyamoto bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan peluang ekonomi bagi kelompok perempuan, warga negara yang rentan, miskin dan termarginalkan.

Bukannya tanpa sebab kelompok perempuan menjadi salah satu fokus penting dalam program ini.

Berdasarkan hasil diskusi kelompok terpadu (DKT) yang dilakukan ILO, ditemukan sejumlah kasus pelecehan dan kekerasan seksual, ketimpangan gender dan lainnya yang dialami oleh kelompok perempuan dan kelompok rentan lainnya. 

Misalnya seperti diskriminasi gender yang dialami mahasiswi, dosen perempuan, penyandang disabilitas dan penerima Kartu Indonesia Pintar Mahasiswa (KIP Kuliah).   

Di sisi lain, Wakil Duta Besar dan Konsul Jenderal Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matt Downing, juga mengatakan bahwa kemitraan ini membantu memastikan pendidikan pelajar dan tenaga kerja Indonesia menjadi lebih relevan dengan standar internasional yang tinggi.

Program ini pun telah dilaksanakan di empat politeknik di empat provinsi pesisir Indonesia. 

Mulai dari Politeknik Negeri Batam (Polibatam) di Kepulauan Riau, Politeknik Maritim Negari Indonesia (Polimarin) di Jawa Tengah, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) di Jawa Tengah dan Politeknik Negeri Manado (Polimanado) di Sulawesi Utara.  

Tak sampai di situ, SfP-Indonesia juga menjalin kerja sama pengembangan kapasitas dengan empat mitra pendidikan tinggi di Inggris.

Misalnya seperti Polibatam yang bermitra dengan City of Glasgow College, Polimarin dengan Solent University, PPNS dengan University of Strathclyde dan Polimanado dengan University of Gloucestershire.

Baca Juga: Cegah Pelecehan di Tempat Kerja, Ratifikasi Konvensi ILO 190 Perlu Didorong

Hasil dari penerapan program ini dan kerja sama mitra nasional dengan internasional pun membawa peningkatan kurikulum Diploma 4 yang selaras dengan tren industri dan standar internasional di sektor maritim.

Program D4 empat tahun dirancang untuk berbagai subsektor industri maritim di masing-masing politeknik mitra ILO.

Polibatam Logistik dan Perdagangan Internasional, Polimarin Teknik Pelayaran, PPNS Teknik Perkapalan dan Polimanado Manajemen Pariwisata Global. 

SfP-Indonesia juga telah memberikan dukungan teknis untuk pengembangan dan peningkatan kurikulum, kapasitas guru dan staf akademik, serta pengayaan pengalaman belajar siswa. 

Siswa dapat memperoleh manfaat dari pengembangan keterampilan interaktif melalui pembelajaran berbasis kerja dan konsultasi dengan para ahli, sehingga lebih relevan untuk masuk ke pasar kerja yang layak. 

(*)