Eugenia Siahaan dan Peran Public Relation di Tengah Maraknya Medsos

Linda Fitria - Senin, 15 Mei 2023
Eugenia Siahaan
Eugenia Siahaan dok. pribadi

Selain itu, banyaknya akun media sosial bodong terkadang membuat akun-akun resmi menjadi "tertutupi", sehingga tak jarang masyarakat salah kaprah menerima informasi.

Kondisi tersebut tentu perlu di-handle oleh PR atau agensi PR khususnya di bidang kesehatan, agar tidak terjadi kesimpangsiuran.

Hal ini menunjukkan, baik PR dan media sosial harus bisa bersinergi, karena media sosial saja tidak cukup untuk membangun reputasi yang begitu kompleks.

Bisa dikatakatakan, media sosial merupakan salah satu tools yang digunakan PR dalam menyusun strategi komunikasi.

“Misalnya dalam dunia kesehatan, jika hanya berfokus mengunggah konten dan kemudian menimbulkan hoaks di masyarakat terkait informasi kesehatan, maka harus ada strategi yang tepat dari praktisi PR ataupun agensi PR yang ditunjuk,” tambahnya.

Hal ini menjadi dasar bagi Eugenia untuk tetap mengembangkan Eugenia Communications, agensi PR yang berfokus pada dunia kesehatan sejak 1999.

Serta, tetap mengedukasi relevansi PR bagi dunia kesehatan meskipun di tengah maraknya penggunaan media sosial yang terlihat seperti jalan pintas.

Eugenia, yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia pada 1992 ini kembali menambahkan betapa pentingnya peran PR di tengah hingar-bingar media sosial.

“Salah satu strategi yang kurang mampu dilaksanakan jika kita hanya berfokus pada media sosial adalah media relation. Jurnalis memegang peran penting dalam pergerakan arus informasi, termasuk informasi kesehatan."

Baca Juga: Catat! Ini Kualifikasi Pendidikan dan Keterampilan untuk Berkarier Jadi PR seperti Kim Da Mi

Penulis:
Editor: Linda Fitria