Advertorial

Cara Melindungi Data Pribadi agar Terhindar dari Kejahatan Digital

Fathia Yasmine - Kamis, 4 Mei 2023
DOK. Unsplash

Sayangnya, menggunakan satu akun email untuk semua keperluan bisa membahayakan keamanan data pribadi. Sekali berhasil diretas, semua rangkuman informasi data penting dalam email bisa bocor, termasuk kata sandi ATM.

Untuk itu, gunakan akun yang berbeda untuk kedua hal di atas agar keamanan data diri tetap terjaga.

Baca Juga: Tips Lolos Rekrutmen Lowongan Kerja di Perusahaan Menurut FHCI BUMN

  1. Rajin ganti kata kunci dan PIN

Tak sedikit aplikasi media sosial meminta Kawan Puan untuk mengganti kata sandi secara berkala. Hal ini dilakukan agar keamanan data diri tetap terjaga dari serangan peretas.

Demikian juga dengan nomor PIN pada mobile banking. Rajinlah mengganti PIN secara berkala agar saldo rekening aman dari kejahatan dunia maya.

  1. Jangan asal klik link

Salah satu modus kejahatan digital adalah mengirimkan tautan yang sebenarnya adalah serangan phishing yang dapat mencuri informasi data diri. Maka, jangan mudah untuk membuka tautan yang tidak jelas sumbernya dan mencurigakan.

Umumnya, link tersebut dikirim lewat email atau pesan di WhatsApp hingga Instagram. Mereka mengatasnamakan sebuah layanan khusus dan menawarkan sesuatu. Nah, ketika Anda membuka tautan tersebut, mereka akan mendapat izin untuk mengakses data sensitif, bahkan menguras isi rekening tanpa tersisa.

Lalu, hindari untuk memasang aplikasi yang bukan berasal dari pengembang resmi. Aplikasi ini bisa saja mendapatkan data penting dengan meminta izin untuk akses seperti galeri, lokasi, hingga kontak di ponsel.

Lebih baik, cari tahu informasi sebuah aplikasi sebelum Kawan Puan mengunduhnya di ponsel.

Baca Juga: Sinopsis Series Muted, Serial Spanyol yang Segera Tayang di Netflix

  1. Waspadai penipuan online

Ada begitu banyak modus aksi penipuan. Salah satunya, dengan menggunakan nama perusahaan tertentu untuk menjerat korban.

Salah satu contohnya adalah dengan meminta korban melakukan transaksi dengan angka tertentu lewat nomor rekening, agar dapat membuka blokir atau pembayaran tagihan tertentu.

Korban umumnya akan tersambung dengan mesin otomatis yang akan mengarah ke customer service palsu. Lalu, mereka akan menyampaikan bahwa korban memiliki tunggakan tagihan yang harus dituntaskan. Apabila tidak, maka mereka akan mengancam bahwa korban sudah melakukan pelanggaran dan akan meneruskan ke pihak berwajib.

Jika tidak waspada, maka korban pun harus membayar uang tersebut seperti yang diminta oleh customer service ke rekening pelaku.

Nah, itulah beberapa cara untuk memberikan proteksi terhadap data penting yang Kawan Puan miliki. Selain tips di atas, pastikan Kawan Puan juga menolak permintaan untuk mengunggah foto KTP, rekening, paspor dari pihak tidak resmi.

Penulis:
Editor: Sheila Respati