Parapuan.co - Beauty content creator Yosi Ariani berbagi pengalamannya menjadi kreator konten kecantikan di "Arisan Parapuan 23: Berani Jadi Creator Perempuan" yang ber-partner dengan Glow & Lovely, Jumat (14/4/2023).
Yosi Ariani yang sejak pandemi Covid-19, tepatnya pada 2021 menjadi kreator konten, sudah banyak mengunggah video review produk kecantikan.
Mulai dari makeup, skincare, hingga sekadar sharing mengenai produk kecantikan dengan para followers-nya.
Menariknya, Yosi mengaku memulai kariernya sebagai kreator konten bukan untuk mendulang cuan.
Kala itu, ia hanya iseng mencoba-coba produk skincare karena mengalami masalah pada wajah akibat terlalu sering menggunakan masker.
Tak disangka, kegiatannya me-review produk di media sosial Instagram menarik perhatian brand-brand kosmetik yang kemudian mengajaknya bekerja sama.
Kini, Yosi Ariani bisa dibilang menjadi salah satu beauty content creator di Indonesia yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Oleh karenanya, di "Arisan Parapuan 23: Berani Jadi Creator Perempuan" yang ber-partner dengan Glow & Lovely, ia membagikan tips dan trik menjadi kreator konten perempuan.
Ia juga mengungkap kriteria seperti apa yang harus dimiliki perempuan jika ingin menjadi kreator konten, khususnya jika memilih bidang kecantikan.
Baca Juga: Kreator Konten Yosi Ariani Bagi Tips Jadi Beauty Content Creator di Arisan Parapuan 23
Kriteria Jadi Beauty Content Creator Menurut Yosi Ariani
Barangkali, banyak perempuan tidak percaya diri menjadi beauty content creator karena stigma yang masih berkembang tentang cantik itu harus putih, dan sebagainya.
Namun, Yosi Ariani yang cukup berpengalaman di bidang ini menilai, sekarang kategori "cantik" sudah bergeser dan tidak lagi dipandang dari sekadar putih, rambut panjang, dan lain-lain.
Menurutnya, perempuan yang ingin menjadi beauty content creator harus menepis dan mengabaikan pandangan mengenai hal di atas terlebih dulu.
"Aku kolaborasi dengan beberapa brand, sekarang itu kalau beauty sudah enggak ada batasan," tutur Yosi di "Arisan Parapuan 23: Berani Jadi Creator Perempuan" yang ber-partner dengan Glow & Lovely.
"Kadang-kadang mereka mencari ketidaksempuranaan itu untuk bisa jadi inspirasi, untuk bisa jadi inspirasi juga buat para perempuan," imbuhnya.
Ibu dua anak itu menambahkan, banyak brand yang mengeluarkan produk menyesuaikan ragam warna kulit perempuan Indonesia.
"Kita punya kulit yang beragam dan brand-brand lainnya juga menciptakan warna yang beragam juga, jadi sekarang kayaknya udah nggak ada batasan seperti itu deh," ucap Yosi lagi.
Dari situ bisa dilihat bahwa anggapan atau stigma tentang cantik harus putih sudah tidak lagi relevan.
Baca Juga: Perjalanan Yosi Ariani Menjadi Beauty Content Creator, Berawal dari Iseng
Setiap perempuan cantik dan bisa menjadi lebih cantik dalam versi mereka sendiri.
Oleh karenanya, menjadi kreator di bidang kecantikan juga membuka mata Yosi Ariani bahwa ia pun harus menginspirasi.
Salah satunya dengan memberikan konten yang berguna dan bermanfaat bagi perempuan Indonesia.
Dalam membuat konten, tidak heran jika Yosi berfokus pada mengedukasi perempuan.
Ia ingin mengajak perempuan Indonesia untuk mencintai dirinya sendiri, dan lebih percaya diri.
"Sebenarnya pengen lebih mengedukasi aja. Lebih pengen mengajak perempuan Indonesia mencintai dirinya sendiri, sih," pungkas Yosi.
Nah, dari penjelasan Yosi Ariani di atas, Kawan Puan sudah paham kan bahwa kriteria menjadi beauty content creator ternyata tidak muluk-muluk.
Yang paling penting, kamu harus percaya diri, mau memberikan dampak positif kepada sesama perempuan, dan jangan lupa kreatif membuat konten.
Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.
Untuk menyaksikan obrolan lengkap PARAPUAN bersama Yosi Ariani di "Arisan Parapuan 23: Berani Jadi Creator Perempuan" yang ber-partner dengan Glow & Lovely, simak video berikut!
Baca Juga: 12 Tahun Berkarier, Ini Lika-liku Perjalanan Ashilla Sikado sebagai Beauty Content Creator
(*)
