Kriteria Jadi Beauty Content Creator Menurut Yosi Ariani
Barangkali, banyak perempuan tidak percaya diri menjadi beauty content creator karena stigma yang masih berkembang tentang cantik itu harus putih, dan sebagainya.
Namun, Yosi Ariani yang cukup berpengalaman di bidang ini menilai, sekarang kategori "cantik" sudah bergeser dan tidak lagi dipandang dari sekadar putih, rambut panjang, dan lain-lain.
Menurutnya, perempuan yang ingin menjadi beauty content creator harus menepis dan mengabaikan pandangan mengenai hal di atas terlebih dulu.
"Aku kolaborasi dengan beberapa brand, sekarang itu kalau beauty sudah enggak ada batasan," tutur Yosi di "Arisan Parapuan 23: Berani Jadi Creator Perempuan" yang ber-partner dengan Glow & Lovely.
"Kadang-kadang mereka mencari ketidaksempuranaan itu untuk bisa jadi inspirasi, untuk bisa jadi inspirasi juga buat para perempuan," imbuhnya.
Ibu dua anak itu menambahkan, banyak brand yang mengeluarkan produk menyesuaikan ragam warna kulit perempuan Indonesia.
"Kita punya kulit yang beragam dan brand-brand lainnya juga menciptakan warna yang beragam juga, jadi sekarang kayaknya udah nggak ada batasan seperti itu deh," ucap Yosi lagi.
Dari situ bisa dilihat bahwa anggapan atau stigma tentang cantik harus putih sudah tidak lagi relevan.
Baca Juga: Perjalanan Yosi Ariani Menjadi Beauty Content Creator, Berawal dari Iseng
