Perempuan Pakai Pinjol untuk Beli Barang Fashion dan Perawatan Diri, Ini Alasannya

Citra Narada Putri - Rabu, 29 Maret 2023
Perempuan pakai pinjol untuk beli barang fashion dan perawatan diri.
Perempuan pakai pinjol untuk beli barang fashion dan perawatan diri. onetime/iStockphoto

Parapuan.co - Perempuan adalah kelompok yang cukup banyak menggunakan pinjaman online (pinjol).

Berdasarkan riset bertajuk Perilaku Perempuan Indonesia terhadap Pinjaman Online (Pinjol) yang dilakukan PARAPUAN, ada banyak alasan perempuan menggunakan pinjol. 

Mulai dari membutuhkan dana tambahan (79 persen), terlilit utang (21 persen), ingin memiliki barang tertentu secepatnya (20 persen), tergiur promo menarik (18 persen) hingga terpapar iklan barang di e-commerce (10 persen). 

Walau sebagian besar perempuan menggunakan pinjol untuk membeli bahan makanan (41 persen), membayar utang (33 persen) hingga modal usaha atau bisnis (31 persen), namun ada temuan menarik lainnya di riset ini. 

Ternyata, responden perempuan yang menggunakan pinjol juga memakainya untuk membeli barang fashion (14 persen) dan perawatan diri (13 persen). 

Diketahui bahwa ternyata penggunaan pinjol untuk membeli barang fashion dan perawatan diri datang lebih banyak dari generasi Z, diikuti oleh milenial dan gen X.

Adapun generasi Z membeli barang fashion (21 persen) dan perawatan diri (21 persen).

Sedangkan generasi milenial cenderung lebih rendah penggunaan pinjol untuk membeli barang fashion (15 persen) dan perawatan diri (13 persen). 

Generasi X pun lebih sedikit menggunakan pinjol untuk membeli barang fashion (3 persen) dan perawatan diri (5 persen). 

Baca Juga: Tingkat Pendidikan Pengaruhi Literasi Pinjol Perempuan Menurut Riset PARAPUAN

Tak sampai di situ, karena ternyata responden perempuan juga mengaku akan menggunakan pinjaman online di bulan Ramadan untuk membeli barang fashion (11 persen) dan perawatan diri (7 persen).

Lantas sebenarnya, apa saja barang fashion dan perawatan diri yang dibeli oleh perempuan menggunakan layanan pinjaman online?

Dan mengapa mereka harus menggunakan pinjol untuk memenuhi kebutuhan tersier tersebut?

Saat diwawancarai PARAPUAN, Yulia mengaku bahwa setidaknya sebulan sekali akan menggunakan layanan pinjol untuk membeli kebutuhan fashion dan perawatan diri. 

Adapun yang biasa ia belanjakan adalah berupa baju baru dan pemenuhan skincare sehari-hari. 

"Biasanya sering liat ada baju (tren) baru di medsos, pengen beli tapi belum gajian. Jadi pakai paylater dulu," imbuhnya.  

Begitu juga ketika ia membeli skincare, menurutnya penggunaan pinjol bisa membantunya dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri bulanan, terutama ketika sedang tidak uang.

"Kadang pas skincare abis, lagi enggak ada uang atau belum gajian. Jadi paylater aja dulu, toh harganya juga enggak terlalu yang mahal-mahal banget, masih affordable untuk diganti," ujar Yulia.

Menurutnya, kebutuhan skincare lebih penting untuk dipenuhi tiap bulannya, sehingga ia berusaha untuk selalu menyanggupinya.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Cara Mencegah Impulsive Buying

Sedangkan Lina, mengaku kerap tergiur untuk berbelanja barang fashion dan kecantikan karena promo menarik yang ditawarkan. 

Dan terkadang, promo menarik tersebutlah yang membuatnya menggunakan layanan pinjol atau paylater untuk metode pembayarannya. 

"Karena kadang kan promo itu suka tiba-tiba, dan kalau lagi enggak ada uang yah aku pakai paylater," imbuhnya.  

Diakuinya bahwa promo menarik tersebut sering kali menjebaknya dalam perilaku impulsive buying.

"Kan yang namanya promo yah, kita enggak tau cuman sampe kapan. Jadi takutnya kalau enggak dibeli saat itu (pakai paylater), promonya nanti udah enggak ada lagi," ujar Lina.

Adapun barang yang biasanya membuat Lina tergiur untuk dibeli menggunakan pinjol adalah skincare dan makeup.

Mulai dari serum, pelembap, foundation, lipstik hingga eyeliner, yang menurut Lina memiliki harga yang tidak terlalu mahal sehingga ia tidak merasa terlalu berat untuk melunasinya. 

Jika Yulia dan Lina cenderung membeli barang fashion dan kecantikan dengan harga yang cenderung terjangkau agar mudah dilunasi, nampaknya sedikit berbeda dengan Maya. 

Diceritakan oleh Maya bahwa ia pernah menggunakan layanan pinjaman online atau paylater untuk melakukan perawatan diri di klinik kecantikan.

Baca Juga: Terdesak Kebutuhan, Ini Alasan Perempuan Melakukan Pinjaman Online

"Kebetulan si kliniknya itu bisa bayar pakai paylater, ya udah aku bayar pakai itu," jelas Maya. 

Maya kala itu mencoba melakukan perawatan kecantikan suntik DNA salmon seharga hingga dua juta rupiah di sebuah klinik kecantikan.

Menurutnya, penggunaan layanan pinjol atau paylater untuk membayar perawatan kecantikan tersebut tidak terlalu memberatkannya. 

"Kan enggak sering-sering juga (perawatan kecantikan di klinik). Jadi yah enggak masalah, hitung-hitung self-reward, selama aku bertanggung jawab makainya (pinjol)," tambah Maya lagi. 

Itu dia beberapa alasan banyak perempuan menggunakan pinjol untuk membeli barang fashion dan perawatan diri. 

Kalau Kawan Puan, apakah juga pernah menggunakan pinjol untuk membeli barang yang sama? 

(*)

Atasi Sampah Plastik, Cosmetic Reverse Vending Machine Hadir Pertama Kalinya di Indonesia