Dokter Gizi Bagikan Tips Diet Sehat di Tengah Maraknya Makanan Viral

Anna Maria Anggita - Kamis, 26 Januari 2023
Tips diet namun tetap bisa konsumsi makanan viral
Tips diet namun tetap bisa konsumsi makanan viral Dicky Algofari

Parapuan.co - Kawan Puan, tentu di tahun 2023 banyak yang punya resolusi untuk hidup lebih sehat.

Salah satu langkah penting untuk hidup lebih sehat itu dengan mengatur pola makan.

Sayangnya di tengah berbagai gempuran makanan viral seperti seblak, cireng, basreng, hingga makanan serba manis lainnya, tak dipungkiri kalau itu semua membuat kita tergoda ya.

Tapi tenang saja Kawan Puan, ada lo tips diet sehat yang bisa membuat tetap konsumsi makanan viral.

Bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK., selaku dokter gizi, membagikan tips diet yang mudah diikuti oleh Kawan Puan.

 "Menurut saya semuanya tetap bisa dikonsumsi asalkan enggak berlebihan," kata dr. Juwalita dalam acara offline media gathering bertajuk "Tokopedia dan Ahli Gizi Bicara Tren Makanan Kekinian nan Sehat", di Blue Jasmine Jakarta, Selasa, (24/1/2023).

Maksud dari kategori berlebihan yakni jika setiap makanan yang dikonsumsi itu tidak sehat.

"Jadi misalnya makan seblak sekali seminggu, hari ini makan seblak, besok makan cireng, besoknya makan bakso, enggak seperti itu juga," ujarnya.

Dokter Juwalita menyatakan berbagai makanan yang viral itu biasanya tinggi lemak jenuh.

Baca Juga: Berikut 4 Kondisi yang Wajib Melakukan Diet Bebas Gluten, Apa Saja?

"Lemak jenuh masih boleh dikonsumsi sebetulnya, tetapi batasan konsumsi lemak jenuh itu paling banyak tujuh persen dari total kalori dalam sehari," paparnya.

Cara Menghitung Konsumsi Lemak Jenuh

Dokter Juwalita merekomendasikan agar Kawan Puan pergi ke dokter gizi untuk mengetahui konsumsi lemak jenuh secara tepat.

Tapi selain itu, ada cara mudah untuk mengetahui konsumsi lemak jenuh yang dijelaskan oleh dr. Juwalita. 

"Orang biasanya makan 2.000 kalori, jadi kalau maksimal tujuh persen, maka ambilah lima persen saja," sarannya.

Contohnya lima persen dari 2.000 kalori yaitu 100 kalori.

"100 kalori yang asalnya dari lemak itu kita kaya ngebayangin cuman dua sendok makan minyak yang bisa dikonsumsi," terangnya.

Mengetahui hal tersebut, maka dr. Juwalita menyarankan bahwa kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang semuanya digoreng.

"Terus jangan lupa juga bahwa sebenarnya lemak jenuh itu sudah ada di dalam makanan-makanan yang asalnya hewani, daging, kulit ayam," jelasnya.

Kawan Puan tetap boleh ya mengonsumsi daging ayam, tapi perhatikan pengolahannya, jangan terlalu banyak minyak.

Sebab, pengolahan makanan yang terlalu banyak minyak itu dapat menambah konsumsi lemak jenuh.

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 5 Penyebab Berat Bedan Sulit Turun

(*)

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia