Zat Berbahaya Produk Pembersih Rumah Tangga Ini Sebaiknya Dihindari

Kinanti Nuke Mahardini - Jumat, 9 Desember 2022
Kandungan bahan kimia pada produk pembersih rumah tangga.
Kandungan bahan kimia pada produk pembersih rumah tangga. YakobchukOlena/iStockphoto

Parapuan.co - Menuju endemi Covid-19 usai pandemi, masyarakat seolah mengalami perubahan gaya hidup. 

Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri sendiri juga terus meningkat. 

Berdasarkan rilis yang PARAPUAN terima dari The Good Wife, masyarakat kini banyak yang memilih produk pembersih rumah tangga ramah lingkungan. 

Selain ramah lingkungan, produk yang digunakan juga sebisa mungkin harus bisa membantu menghemat anggaran belanja rumah tangga. 

Menyadari hal ini, Yolanny Laxmi yang merupakan pendiri The Good Wife menyebutkan bahwa "Masyarakat, terutama perempuan, sangat peduli dengan higienitas dan kesehatan lingkungan rumah dan mencari produk home care yang aman bagi keluarga.

Banyaknya pilihan produk home care yang beredar di pasaran tentunya membingungkan keluarga Indonesia akan produk apa saja yang sebaiknya mereka gunakan."

Yolanny kemudian menyebutkan bahwa pengetahuan kandungan dan zat kimia dasar yang digunakan dalam produk masih kurang diketahui masyarakat. 

Padahal, sebuah produk seharusnya multi-purpose, vegan, dan non animal testing agar aman untuk keluarga. 

Selain memiliki kriteria di atas, produk pembersih rumah tangga juga seharusnya tidak menggunakan zat-zat berbahaya seperti asam sulfat, merkuri, formaldehida, metanol, natrium hipoklorit, klorin, dan asam klorida.

Baca Juga: 3 Mitos Mencuci Pakaian yang Masih Dipercaya, Pakai Kopi untuk Pakaian Hitam

Apa Bahaya Produk dengan Bahan Kimia? 

Produk pembersih berbahan kimia tentunya kurang baik untuk kesehatan, Kawan Puan. 

Selain menimbulkan bau yang menyengat, produk pembersih berbahan kimia ini juga membuat mata perih dan berbahaya bagi pernapasan. 

Faktanya secara global, permintaan produk pembersih natural yang ramah lingkungan terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Apalagi fenomena immunity debt atau hutang kekebalan tubuh muncul. Fenomena ini seolah menjadi efek samping dari langkah sebelumnhya untuk menekan penyebaran Covid-19. 

Akibatnya stimulasi pada sistem imun tubuh akan berkurang. Flu umum akan melonjak saat anak-anak kembali beraktivitas ke sekolah. 

Medical doctor dr. Sonia Wibisono mengatakan bahwa penyakit fenomena imminity debt ialah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. 

“Kita harus tetap mencegah penularan virus dan bakteri yang biasanya terjadi lewat benda-benda yang sudah terkontaminasi. Caranya adalah dengan melakukan dekontaminasi melalui cuci tangan dan sanitasi permukaan secara berkala."

Baca Juga: 3 Keuntungan Meletakkan Tanaman Hias Peace Lily di Dalam Rumah

Namun yang tidak kalah penting, keluarga Indonesia harus memperhatikan paparan terhadap zat-zat kimia di rumah. 

Untuk itu, The Good Wife merilis The Good Concentrate berukuran 10 ml yang ramah lingkungan untuk membunuh kuman hingga 99,9 persen. 

Selaku Co-Founder The Good Wife, Jessy Kusni menyebutkan bahwa 10 ml concentrate tadi bisa dicampur dengan 500 ml air. 

Fungsinya, kita bisa membersihkan permukaan (meja, dapur, gagang pintu, dll), toilet spray, linen spray, gadget, dan kaca menggunakan produk tersebut.

Menurut perhitungan The Good Wife, keluarga Indonesia bisa mengurangi anggaran belanja hingga Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan jika menggunakan produk ini.   

Semua produk The Good Wife telah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Kesehatan RI dan juga bersertifikat halal dari MUI.

Rangkaian produk The Good Wife sudah tersedia di semua outlet supermarket Growell Whole Foods dan juga dapat dibeli secara online di situs www.thegoodwife.supply atau di toko resmi The Good Wife di Tokopedia & Shopee.

(*)

Sumber: liputan
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini