Angka Kasus Diabetes di Indonesia Tinggi, Ini Pentingnya Kurangi Konsumsi Gula

Alessandra Langit - Kamis, 17 November 2022
Media Workshop
Media Workshop Dok Parapuan

Parapuan.co - Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021.

Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia dan diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes mengungkapkan kondisi penyakit diabetes di Indonesia.

"Diabetes merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi beban kesehatan karena telah menyerang setidaknya 537 juta orang di seluruh dunia, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 783 juta pada tahun 2045," kata Dr. Eva.

"Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya gaya hidup kekinian yang sering mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih serta kurangnya olahraga, sehingga berisiko terkena diabetes," lanjutnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Rudy Kurniawan, SpPD, DipTH, MM, MARS menjelaskan bahwa kondisi diabetes saat ini sangat mengkhawatirkan, mengingat diabetes merupakan Mother of Diseases.

Diabetes menyebabkan munculnya kompilasi berbagai penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gagal ginjal, kebutaan serta komplikasi berbagai organ lainnya.

Menurut dr. Rudy Kurniawan, konsumsi gula berlebih sangat berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan diabetes.

Namun bukan berarti masyarakat sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula.

Baca Juga: Jangan Sampai Kena! Ini 5 Tips Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda

Masyarakat boleh mengonsumsi gula dengan batasan yang telah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu, masyarakat khususnya kelompok pre-diabetes dan diabetes juga perlu memiliki alternatif pengganti gula berupa pemanis rendah kalori.

"Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang rutin, dan membatasi konsumsi gula, garam serta lemak dengan memperhatikan label kemasan sebelum makan," kata dr. Rudy.

Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional sekaligus Hari Diabetes Sedunia 2022, Nutrifood bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia untuk mengedukasi masyarakat soal bahaya diabetes.

Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya membatasi konsumsi gula harian beserta caranya untuk cegah diabetes.

PARAPUAN pun berkesempatan untuk menghadiri Media Workshop "Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes" pada Kamis (17/11/2022).

Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari kampanye #BatasiGGL yang telah dijalankan Nutrifood sejak 2013 terkait pentingnya cermati konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) serta membaca label kemasan.

Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat khususnya dengan membatasi asupan gula dan bagaimana membentuk gaya hidup sehat yang lebih baik agar terhindar dari risiko diabetes.

Kawan Puan, Nutrifood melalui berbagai produknya senantiasa mendukung pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Indonesia.

Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Waspadai Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil

Perusahaan ini telah lama menghasilan produk yang rendah gula, garam dan lemak seperti Tropicana Slim.

"Nutrifood berharap individu yang sehat tetap sehat, individu yang sudah memiliki faktor risiko dapat mengendalikan faktor risiko tersebut agar tidak diabetes," kata Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.

"Individu dengan diabetes melitus dapat mengendalikan penyakitnya agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya," tutupnya.

(*)

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?