Advertorial

B2P2TOOT Sulap Empat Tanaman Obat Sebagai Suvenir di Ajang Health Minister Meeting G20

Fathia Yasmine - Kamis, 17 November 2022
Sejumlah menteri kesehatan dan delegasi mengikuti hari kedua kegiatan G20 the 2nd Health Ministers Meeting (HMM) di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (28/10/2022).
Sejumlah menteri kesehatan dan delegasi mengikuti hari kedua kegiatan G20 the 2nd Health Ministers Meeting (HMM) di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (28/10/2022). DOK. Istimewa

Baca Juga: Cegah Dampak Resesi, Pemerintah Andalkan Rencana Digitalisasi UMKM

Dia pun menjelaskan manfaat keempat tanaman obat tersebut. Anyang-anyang dapat digunakan sebagai antidiabetes dan disentri. Kecipir dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, serta dikenal untuk membantu dalam pencegahan kanker, diabetes, dan asma.

Kemudian kayu ules dapat digunakan sebagai antipiretik dan antioksidan. Sementara biji jagung jali berkhasiat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan fungsi hormonal.

“Sudah banyak (delegasi) yang menanyakan (produk tanaman tersebut), dari India, Arab, Brazil, Korea Selatan, dan sejumlah negara Eropa. Mereka menanyakan bagaimana mendapatkan produk tersebut. Ini kan masih bahan ya, jadi ditanyakan produknya apa saja dan lain sebagainya,” kata Syaikhu.

Selain menjadi suvenir, produk berbahan baku tanaman obat tradisional juga akan diperkenalkan pada ajang Wellness and Tourism, Senin (14/11/2022). Syaikhu menyebut, terdapat  50 mitra yang akan hadir dengan latar belakang pelaku industri obat tradisional, kecantikan dan spa, termasuk organisasi profesi di bidang pengobatan tradisional.

Melalui suvenir dan agenda Wellness and Tourism, ia berharap tanaman obat dan obat tradisional asal Indonesia dapat memberi kontribusi terhadap isu kesehatan global, serta menginspirasi negara lain untuk ikut serta dalam pengembangan tanaman obat dan obat tradisional.

"Bahan baku obat di Indonesia ini banyak sekali didatangkan atau diimpor dari luar negeri. Ini juga kurang bagus. Diharapkan Indonesia bisa mandiri mempersiapkan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Dengan begitu, Indonesia bisa memberi inspirasi bagi negara lainnya,” tutup Syaikhu.

Penulis:
Editor: Sheila Respati