Ursula Von Der Leyen, Presiden Perempuan Pertama Komisi Eropa yang Hadiri KTT G20

Aulia Firafiroh - Selasa, 15 November 2022
Ursula Von Der Leyen
Ursula Von Der Leyen dok. Kompas.com

Ursula von der Leyen telah bergabung dengan Christian Democratic Union (CDU) sejak tahun 1990.

Pada 1996, ia bergabung dalam politik Lower Saxony (negara bagian federal yang diperintah ayah Ursula pada 1976 hingga 1990).

Ia memegang cabang kantor lokal dan negara bagian sebelum mengikuti pemilihan pada tahun 2004 sebagai anggota komite kepemimpinan CDU.

Usai memenangkan pemilihan federal CDU pada tahun 2005, Ursula diangkat menjadi menteri urusan keluarga, warga lanjut usia, perempuan, dan pemuda di kabinet pertama Kanselir Angela Merkel.

Ia menciptakan kebijakan untuk mengatasi tingkat kelahiran yang rendah di Jerman, seperti penerapan cuti orang tua berbayar dari pekerjaan setelah kelahiran anak dan perluasan fasilitas penitipan anak secara besar-besaran.

Pada 2009, ia terpilih sebagai anggota Bundestag (parlemen) dan menjadi menteri tenaga kerja dan urusan sosial.

Saat memegang jabatan itu, krisis keuangan terjadi dan membuat Ursula memotong pengeluaran kesejahteraan.

Pada akhir 2010, Ursula Von Der Leyen akhirnya terpilih sebagai wakil ketua CDU.

Pada Oktober 2018, setelah penampilan buruk CDU dalam pemilihan daerah, Merkel mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin partai.

Ursula Von der Leyen juga menolak untuk menggantikan Angela Merkel.

Karier politik Ursula Von Der Leyen pernah terhenti karena penyelidikan penyimpangan dan kemungkinan nepotisme dalam proses pengadaan departemen pertahanan.

Pada November 2019, masa jabatan presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker berakhir.

Pencalonan Ursula Von Der Leyen untuk menggantikan Juncker sebagai presiden Komisi Eropa sempat mengejutkan beberapa pihak.

Nah Kawan Puan, demikian tadi sosok Ursula Von Der Leyen yang saat ini tengah menghadiri KTT G20 di Bali. (*)

Sumber: brittanica.com,ec.europa.eu
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh