Bentuk Dukungan L'Oreal dan UNESCO pada Peneliti Perempuan di Indonesia

Arintha Widya - Sabtu, 12 November 2022
Ilustrasi peneliti perempuan.
Ilustrasi peneliti perempuan. PeopleImages

Mereka adalah Novalia Pishesha, Ph.D. (Harvard University), Nurhasni Hasan, Ph.D., Apt (Universitas Hasanuddin), Rindia Maharani Putri, Ph.D. (Insitut Teknologi Bandung) dan Anastasia Wheni Indrianingsih, Ph.D. (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Berikut ini penelitian yang dilakukan keempat perempuan yang dianugerahkan gelar L'Oréal-UNESCO For Women in Science 2022 National Fellows tersebut:

1. Novalia Pishesha, Ph.D., peneliti dari Harvard Medical School, Harvard University

Malaria menyebabkan 600.000 per tahun karena vaksin dan obat-obatan Malaria saat ini tidak cukup.

Menghadapi masalah tersebut, Novalia berusaha untuk mengurangi angka kematian dengan memanfaatkan nanobody atau VHH dari Camelid family.

2. Nurhasni Hasan, Ph.D.,Apt, dosen dan peneliti dari Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin

Nurhasni, melalui penelitiannya, ingin memberikan pilihan baru pengobatan kanker paru-paru.

Hal ini ia lakukan dengan mensintesis antikanker berbasis nitric oxide yang dikombinasikan dengan senyawa antikanker dari bahan alam dan menggunakan smart novel system dengan bentuk inhalasi sederhana.

Ia berharap penelitiannya dapat meningkatkan efisiensi pengobatan dan mengatasi berbagai kekurangan dari terapi konvensional pengobatan kanker.

Baca Juga: Terungkap, Ini Tantangan Terberat Menjadi Peneliti Perempuan

3. Rindia Maharani Putri, Ph.D., peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung

Rindia memanfaatkan cangkang biosilika dari mikroalga jenis Diatom sebagai drug delivery untuk obat-obatan seperti insulin.

Diatom memiliki dinding sel yang dapat memproteksi obat yang dienkapsulasi dalam porinya dan meningkatkan permeasi ke sel.

Namun, saat ini penelitian mengenai manfaat dinding sel tersebut masih terbatas.

4. Anastasia Wheni Indrianingsih, Ph.D., peneliti dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Anastasia merancang adsorben pad agar masa simpan makanan segar dapat lebih panjang.

Adsorben pad yang ia buat terbuat dari bahan bioselulosa, nanopartikel perak dan ekstrak bunga telang yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan.

Untuk mencapai tujuannya, ia melakukan karakterisasi kimia, fisika, dan aktivitas uji antibakteri pada proses pembuatan adsorben pad.

Wah, keren sekali ya, Kawan Puan tema penelitian yang diangkat para peneliti perempuan di atas.

Apakah kamu tertarik meniti karier sebagai peneliti perempuan juga?

Baca Juga: Sosok Novalia Pishesha, Penemu Vaksin Covid-19 yang Mudah Diproduksi

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Arintya