Lakukan Operasi Bariatrik, Melly Goeslaw Ceritakan Perubahan Ini

Kinanti Nuke Mahardini - Jumat, 11 November 2022
Melly Goeslaw
Melly Goeslaw dokumen pribadi PARAPUAN / Kinanti

Melly Goeslaw juga mengungkapkan bagaimana bedah ini mampu membuatnya berhenti merokok dan punya pola hidup yang lebih sehat. 

Sebelum melakukan operasi, Melly Goeslaw melakukan serangkai aktivitas, mulai dari kontrol ke dokter jantung, dokter penyakit dalam, hingga ke dokter gizi. 


Usai semua dokternnya approved, tindakan bedah baru bisa dilakukan. 

"Aku enggak tahu ternyata punya diabetes sebelum operasi ini. Sekarang aku tahu, tetapi karena pola hidupnya sudah sehat jadi diabetesnya membaik pula," ujar Melly Goeslaw. 

Dokter Peter juga menambahkan bahwa "Endoskopi, rontgen, dan USG pokoknya dilakukan. Memastikan kondisi aman sebelum tindakan."

Turun hampir 23 kilogram, Melly Goeslaw kemudian membagikan apa saja yang dimakan. 

"Sejujurnya apa aja dimakan, tapi sedikit-sedikit. Itu berproses karena dua minggu pertama cuma air putih, susu, teh tawar yang didampingi dokter gizi. Sampai sekarang belum bisa makan daging sapi dan ayam," ujar Teh Melly. 

Ia kemudian menambahkan bahwa operasi ini tidak sama seperti operasi caesar. Sebab beberapa hari setelahnya, Melly Goeslaw sudah bisa manggung dengan potret. 

Baca Juga: Tak Hanya Diabetes, Ini Penyakit yang Ditimbulkan dari Gula Berlebih

Bedah bariatrik juga membuat Melly Goeslaw merasa lebih fit dan enerjik saat bernyanyi dengan potret. 

"Satu panggung aku kuasai dan itu enggak cape yang lemah atau gimana. Kan sudah berhenti merokok," ujarnya. 

"Tapi aku makan sekarang cuma satu sendok. Nasi sama lauk soalnya rem-nya pakem. Aku merasa sudah kenyang duluan. Enggak pake sendok, aku makan pakai tangan dan dicubit-cubit biar banyak," pungkasnya. 

Usai melakukan bedah bariatrik, pasien memang akan makan berdasarkan teksturnya.

Dokter Peter menyebutkan ada diet cair, diet bubur, dan makan biasa dalam porsi kecil. 

(*)

Sumber: liputan
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Genetik Jadi Faktro Risiko, Apa yang Harus Dilakukan Anak Perempuan Jika Ibunya Seorang Penyintas Kanker Payudara?